Translate this Article...
Sinopsis Arang and the Magistrate episode 11
Eun Oh dan Arang kembali ke kediaman hakim. Eun Oh mengantarkan Arang sampai di depan ruangan kamarnya. Sedikit kecanggungan di antara mereka. Pfft. Arang bertanya, apakah besok Eun Oh akan mengambil baju yang sudah ia pesan untuk Arang? Eun Oh engga akan melakukan hal itu karena ia bukan seorang hakim yang selalu berkeliaran dengan mantan gadis hantu seperti Arang. Really?
Di kayangan, Kaisar langit dan Raja Neraka membicarakan tentang kehidupan dunia. Mengenai Arang dan Shaman tertinggi. Kaisar langit membuat pengandaian bahwa Arang adalah umpan, strategi yang sudah ada sebagai kailnya, dan Shaman tertinggi adalah ikan yang akan mereka tangkap.
Bukankah seekor ikan akan saling berebut satu sama lain bila mereka menemukan umpan yang sangat bagus? Shaman akan melakukan hal itu?
Shaman engga bisa dibodohi begitu saja. Ia tahu persis mengenai keberadaan Arang. Semua adalah umpan untuk menangkap dirinya. Bila ia terus menerus mengejar Arang maka Kayangan akan menemukannya. Dan well, selama roh Shaman tertinggi masih berada di dalam tubuh manusia, kayangan engga bisa melakukan apapun. Usaha untuk memusnakan Shaman tertinggi pun akan gagal, karena hal ini masih berkaitan dengan jiwa dan raga dari tubuh yang tengah dirasuki oleh Shaman.
Shaman tertinggi melihat patulan bayangan dirinya di sebuah cermin dan rohnya yang sebenarnya muncul. Tersenyum ke arahnya, tersenyum menantang kehidupan dan kepastian yang telah ditetapkan oleh Kaisar Langit dan Raja Neraka.
Moo Young mencoba mencari tahu mengenai kipas milik Eun Oh. Beberapa tanda di kipas itu mengingatkannya pada satu hal. Kaisar langit. Apa kaitan kipas milik Eun Oh dengan kaisar langit?
Menyadari seseorang datang. Eun Oh terbangun, terlebih saat Moo Young mencoba mengambil jepit milik ibunya.
Eun Oh geram. Ada urusan apa, malaikat mau datang menemuinya dengan sengaja mencampuri urusan orang lain.
Eun Oh yang kesal langsung memukul Moo Young. Untuk mempertahankan diri , Moo Young menanggapi perkelahian yang dimulai oleh Eun Oh. Satu pertanyaan Moo Young adalah siapa orang yang memberikan jepit dan kipas yang ada pada Eun Oh saat ini? Eun oh yang engga ingin menjawab pertanyaan itu, semakin mempersulit Moo Young.
Pukulan demi pukulan mereka layangkan, sampai, sampai Arang datang. Dan perkelahian mereka terhenti, karena tiba-tiba saja Moo Young melenyapkan diri seketika Arang datang.
Arang pun pensaran, sebenarnya siapa orang yang memberikan jepit dan kipas milik Eun Oh itu. Dengan ringan, Eun Oh menjawab bahwa yang memberikan kedua benda itu adalah gurunya. Guru yang membimbingnya dalam belajar melakukan bela diri. Mengetahui hal itu, Arang mengerti dan ia pergi meninggalkan Eun Oh.
Pagi harinya, Eun Oh baru menyadari bahwa ia belum memeriksa sepenuhnya kamar milik Lee Seo Rim. Bukankah kamar itu merupakan saksi mati dari kehidupan Lee Seo Rim. Ia harus mencari sesuatu yang berarti dari peninggalan Lee Seo Rim. Sesuatu yang dapat menghantarkannya ke pokok permasalahan yang lebih jelas.
Di tempat lain, Arang mencoba menemui Joo Whal. Akhirnya ia menanyakan mengenai Lee Seo Rim. Tanpa menyebutkan dirinya adalah Lee Seo Rim, ia mendengarkan Joo Whal menjawab jawbannya. Tanpa menaruh curiga Joo Whal menjawab bahwa posisi dirinya sebagai tunangan Lee Seo Rim adalah karena sebatas urusan politik. Politik yang membuat kedua keluarga Joo Whal dan Lee Seo Rim memutuskan untuk menjodohkan putra dan putri mereka masing-masing. Politik yang membuat Joo Whal sama sekali engga mengenali, mengetahui segala hal yang berkaitan dengan Lee Seo Rim.
Utusan dari Officer Choi menculik Arang dan Bang Wool yang kebetulan ada bersamanya. EUn Oh mendapat surat ancaman segera setelah Arang di culik.
Walaupun Arang akan hidup kembali setelah ia mati terbunuh, Eun Oh sama sekali engga tega melihat Arang terbunuh. Ia bahkan membiarkan dirinya dipukuli oleh para utusan Officer Choi tersebut agar mereka dapat membebaskan Arang.
Joo Whal yang sedari tadi memperhatikan kejadian itu, berada di pihak yang sama dengan Eun Oh. Tanpa memperlihatkan wajahnya, Joo Whal membantu Arang, ia melemparkan pisau yang langsung menghunus dada seorang utusan.
Berkat Joo Whal, Arang dan Bang Wool dapat melarikan diri.
Eun Oh mengurusi utusan Officer Choi yang lainnya. Mereka sama sekali engga mengetahui bahwa orang yang baru saja membantu mereka adalah Joo Whal.
Usaha untuk melarikan diri Arang dan Bang Wool gagal. Langkah mereka dicegat oleh utusan Officer Choi yang mengikuti dari belakang. Tanpa pikir panjang salah satu utusan Officer Choi tersebut hendak menghunuskan pedang ke arah Bang Wool, tapi Arang membiarkan dirinya terhunus agar dapat menyelamatkan Bang Wool.
Arang terjatuh engga sadarkan diri, pedang itu berhasil menyayat jantung Arang.
Engga berapa lama kemudian, Eun Oh datang. Menghampiri Arang. Mengkhawatirkannya. Mengharapkannya untuk engga pergi. Dan Jangan pergi.
Luka Arang kembali memulih dengan sendirinya. Ia hanya membutuhkan waktu, untuk dapat bangkit dari kematian yang sudah kesekian kalinya.
Joo Whal yang mengkhawatirkan Arang tetap berada di posisinya, bersembunyi di balik semak-semak dengan sigap memperhatikan apa yang sedang terjadi. Pulihlah. Engga ingin ditinggalkan oleh Arang, Eun Oh memberikan ciuman termanisnya. Alasan Eun Oh hanya satu saat melakukan ciuman itu, ia hanya ingin membagi nafasnya agar Arang dapat kembali pulih dengan cepat.
Aww! Someone gets hurt! Joo Whal terkejut dengan apa yang baru saja dilakukan oleh Eun Oh.
Nafas Arang kembali pulih, sel-sel ditubuhnya masih memerlukan waktu untuk dapat kembali ke fungsinya masing-masing. Ia masih dalam keadaan lemah, tapi ia dapat merasakan ciuman-manis dari Eun Oh. Asaaa!! Asaa!!!
Eun Oh menyuruh Bang Wool untuk menutup mulut dari apa yang baru saja ia lihat. Engga boleh ada satu orang pun yang tahu mengenai kehidupan-dari-mati milik Arang. Bang Wool berjanji untuk engga mengatakan apapun. Yang ia masih heran adalah mengapa seorang hantu dapat kembali menjadi manusia? Pertanyaan itu engga dijawab oleh Eun Oh.
Akhirnya Moo Young mengetahui, siapa sebenarnya roh yang berada di dalam tubuh ibu Eun Oh tersebut. Roh tersebut adalah roh adik dari Moo Young.
Eun tertidur pulas. Ia menghabiskan malamnya hanya untuk menjaga Arang, menunggunya untuk segera pulih.
"Jangan pernah melakukan hal itu lagi. Dan berhati-hatilah, jangan biarkan orang rendahan seperti mereka memukulimu." Pinta Arang saat ia terbangun dari tidurnya.
Akhirnya, Eun Oh yang mengambil pakaian baru Arang. Ia langsung menyuruhnya untuk menggunakan hanbok baru yang sudah ia siapkan. Eun Oh bukan seorang hakim yang membiarkan seorang wanita menggunakan pakaian berlumur darah seperti itu. Cepat pakai.
Arang memakai pakaian yang telah disiapkan oleh Eun Oh. Untuk apa malam-malam seperti ini ia harus memakai pakaian baru seperti itu? Well, bagaimana kalau berjalan-jalan ke daerah terdekat Miryang, sayang sekali baju ini bila dipakai hanya untuk tidur. Arang membujuk Eun Oh untuk menemaninya berkeliling ke daerah terdekat di Miryang. Setelah beberapa detik, Eun Oh tertegun karena kecantikan Arang, akhirnya mengiyakan permintaan Arang.
Arang engga segan-segan mengingatkan Eun oh, bahwa waktunya miliknya untuk menjadi manusia hanya sementara. Dua bulan purnama bukan waktu yang lama, waktu cepat berjalan dan mau engga mau, Arang harus pergi.
Belum lama mereka berjalan, Eun Oh malah mengajak Arang untuk kembali ke kediaman hakim. Ia pikir, ini sudah terlalu larut untuk berjalan-jalan dengan mantan hantu seperti Arang. pfft.Eun Oh, dibiarkan hidup dalam kesengsaraan oleh ibunya. Ia dikurung bersama diri sang ibu, tanpa diberi makan ataupun minum. Hidup ibunya selalu dihantui oleh Officer Choi. Entah ada permasalahan apa di masalalunya hingga membuat Ibu Eun Oh selalu marah tiap kali berpapasan dengan Officer Choi.
Semua telah direncanakan dari awal. Eun Oh pun memiliki riwayat yang sama dengan Arang. Ia dihidupkan kembali oleh Kaisar langit. Wut? Saat Eun Oh kecil dikurung bersama ibunya tanpa makan dan minum, tubuh mungilnya engga sanggup lagi menahan derita.
Ia tergeletak jatuh dan menghembuskan nafas terakhirnya. Keberadaan kaisar langit membuat Eun Oh kembali hidup, jantungnya kembali berdetak dan ia terselamatkan. Kaisar langit mengatakan bahwa suatu saat Eun Oh akan mengingat kejadian ini, kejadian saat dimana Kaisar langit memberikan kembali kehidupan untuk Eun Oh.
Saat membuka bajunya, tanpa sengaja Eun Oh menemukan sebuah jimat. Jimat yang terakhir kali ia temukan di jurang sebelum ia jatuh ke dalam jurang yang terjang. Tanpa disadari, ternyata Arang mengenal tulisan yang terukir di jimat. Ukiran tulisan di dalam jimat sama persis seperti yang terdapat di depan ruangan aneh di belakang pekarangan rumah Joo Whal. Tepatnya di sebuah bukit bambu di kediaman Officer Choi. Ungkap Arang setelah melihat jimat bertinta merah tersebut.
Eun Oh dan Arang membawa jiimat tersebut kehadapan Bang Wool. Berharap agar Bang Wool dapat mempelajari jimat itu dan mengetahui siapa yang telah membuatnya. Kemampuan Bang Wool memang di bawah rata-rata, ia engga bisa mengenali jimat tersebut karena jimat yang dibawa mereka adalah jimat langka. Dan Arang menceritakan segalanya, dihadapan Eun Oh dan Bang Wool. Officer Choi menyembunyikan sesuatu yang aneh di belakang pekarangannya, tepat di bukit bambu.
Mendengar hal tersebut, Eun Oh lekas bergegas pergi ke kediaman Officer Choi. Ia engga memperbolehkan Arang untuk ikut. Nyawa bisa terancam lagi saat ini, biarkan saja Arang bersama Bang Wool. Eun oh pergi dan Bang Wool mengucapkan terimakasih dan memberikan permintaan maaf karena berkat Arang, Bang Wool masih tetap hidup sampai saat ini. Dengan tersenyum Arang menjawab bahwa semuanya adalah imbalan karena Bang Wool telah banyak membantunya saat ia masih menjadi hantu.
Eun Oh secara diam-diam memasuki pekarangan yang dipenuhi dengan bamboo. Ia mencocokkan jimat yang miliki dengan jimat yang tertulis rapi di gapura bamboo tersebut. Kedatangan Eun oh dirasakan oleh Shaman tertinggi. Aura kuat segera menyergap Shaman tertinggi, ia kemudia bergegas pergi ke ruang teraman miliknya. Di sebuah gua besar yang tersembunyi.
Eun Oh seperti dapat merasakan kehadiran Shaman, ia menghampiri sebuah ruangan. Satu ruangan yang menarik perhatiannya. Ruangan kecil di sebuah bukit bambo besar seperti ini. Ruangan apa? Eun oh yang penasaran mencoba membuka pintu ruangan tersebut, bertepatan dengan hal itu, Shaman berdiri tepat di hadapannya. Jarak wajah dan tubuh mereka hanya terhalang oleh pintu ruangan.
Kalau saja, Joo Whal engga datang maka Eun Oh akan kembali bertemu dengan ibunya.
Bersambung Sinopsis Arang and the Magistrate episode 12...........