Sinopsis Arang and the Magistrate episode 7 part 1

Translate this Article...

Sinopsis Arang and the Magistrate episode 7 part 1



Eun Oh menemukan beberapa jimat yang bertuliskan arah-arah mata angin. Jimat-jimat itu tertanam di setiap sudut kubangan berisi tulang. Utara. Selatan. Barat. Timur. Di setiap jimat itu tercantum arah mata angin yang tentunya menandakan sesuatu. Eun Oh mengumpulkan semua jimat yang berhasil ia temukan di beberapa cabang ranting pohon atau terkubur di sisi kubangan. Menelusuri arti dari setiap arah mata angin tersebut kemudian ia mencoba mengaitkan satu hal dengan hal yang lain. 


Otak kebangsawanannya menemukan arti tersembunyi dari setiap jimat-jimat tersebut. Jimat bertuliskan arah mata angin utara, maka Eun Oh akan berlari ke arah utara untuk mengambil bagian-bagian yang tertinggal dari jimat itu. Di utara, Eun Oh menemukan jimat lain yang bertuliskan arah selatan dan ia menuju ke arah selatan. Potongan-potongan dari jimat tersebut perlahan dan pasti membawanya pada sebuah jimat yang tergantung di ranting pohon yang menjorok ke jurang.


Di Kayangan, Kaisar Langit, Raja Neraka dan Moo Young memperhatikan semua yang Eun Oh lakukan. Mereka mengawasi Eun Oh melalui sebuah bola krystal yang gemerlap dan sesekali mengeluarkan asap menandakan satu tindakan berhasil yang telah dilakukan Eun Oh.


Kecemasan menyelubungi hati Shaman Tertinggi. Eun Oh yang berhasil menguak misteri jimat-jimat tersebut berhasil mengusik ketenangan dari Shaman Tertinggi. Ia kembali dengan tergesa-gesa ke tempat persembahayangannya. Ketakutan menyelubungi Shaman Tertinggi. Hidupnya kacau karena Eun Oh.


Eun Oh menemukan jimat yang ia yakini bahwa itu adalah jimat terakhir. Jimat yang sengaja di letakkan di ranting rapuh di sisi jurang. Jimat yang akan mencelakakan siapapun yang mencoba mencabut dan mengambilnya. Eun Oh benar-benar dalam bencana besar.


Dengan sekuat tenaga, Eun Oh menaiki pohon itu dan mencoba menggapai ranting yang menghubungkannya pada jimat. Sulit. Semakin panjang ia mengulurkan tangan, maka semakin kendur genggaman tangannya pada pohon. Semakin condong tubuh Eun Oh untuk mengambil jimat itu, maka semakin berkurang keseimbangan tubuhnya. Eun Oh yah~~~


Eun Oh benar-benar memiliki hari yang buruk. Bukan hanya takdir yang akan mencelakakannya tapi juga trio ahjusshi yang sangat engga menyukai sikap Eun Oh. Adanya Eun Oh di Miryang akan membuat pekerjaan mereka bertambah berat dan sulit, belum lagi hidup mereka akan berakhir begitu saja di tangan Officer Choi. Bila trio Ahjusshi engga mengambil tindakan untuk menghabisi Eun Oh maka entah kapan trio Ahjusshi sendiri yang akan dihabisi oleh Officer Choi.


Ini kesempatan terbaik mereka. Mereka hanya tinggal mendorong Eun Oh dengan satu dorongan saja, maka Eun Oh akan mati karena tergelincir dari sisi Jurang. Ini kesempatan terbaik mereka, lagi pula engga ada satupun orang yang ada di tempat itu selain mereka, perbuatan trio ahjusshi tersebut engga akan diketahui atau dicurigai oleh siapapun. Bila mereka berhasil membunuh Eun Oh dengan mendorongnya dari jurang saat ini juga, maka hidup mereka akan selamat. 


Salah satu perwakilan dari trio ahjusshi dengan gugup, ia mengendap-endap menuju ke arah Eun Oh. Tangannya gemetar, ia engga sanggup untuk mendorong Eun Oh dari jurang seperti itu.


Sedangkan Eun Oh, fokusnya hanya pada jimat itu. Bila ia berhasil mengambil jimat itu maka akan semakin banyak informasi yang ia ketahui dan memudahkannya untuk mencari keberadaan ibunya. Eun Oh semakin mencodongkan arah badannya ke sisi jurang, tangannya sanggup menggapai jimat tersebut tapi kakinya engga sanggup menahan keseimbangan tubuh Eun Oh, Eun Oh tergelincir dan jatuh ke dasar jurang.


Eun Oh jatuh dari sisi jurang, bukan karena didorong oleh Ahjusshi. Tapi karena kaki Eun Oh memang benar-benar tergelincir. Tapi Ahjusshi tersebut merasa bersalah, ia menangis seraya menyadari kalau bukan ia yang mendorong Eun Oh, tapi Eun Oh jatuh dengan sendirinya. Ahjusshi yang lain mencoba menenangkannya dan berkata bahwa kasus ini adalah kasus yang melibatkan mereka bertiga, jadi apapun yang terjadi mereka akan menghadapinya bersama.


Jimat-jimat itu seperti bagian dari jiwa Shaman tertinggi, dicabutnya jimat dari tempat asalnya akan membuat Shaman tertinggi merasa kesakitan dan gusar. Ia menatap marah ke arah langit dan berkata, "Apakah ini sudah saatnya."



Eun Oh seperti berhasil memecahkan misteri yang sepertinya sudah terkubur sejak beribu-ribu tahun silam. Hal tersebut ditandai dengan pecahnya bola krystal yang ada di kayangan. Bola krystal itu pecah seketika saat Eun Oh berhasil mengambil jimat yang terakhir. Kaisar langit dan Raja Neraka merasa bangga dengan apa yang telah dilakukan Eun Oh, "bukankah otak manusia memang benar-benar dapat diandalkan?" ucap Kaisar langit pada raja neraka.


Kaisar langit menyuruh Moo young untuk membereskan sisa dari misteri yang telah terpecahkan oleh Eun Oh. Ia menyuruh Moo Young untuk turun ke bumi. Hal-hal yang engga terduga akan berdatangan maka persiapkan diri karena akan ada banyak urusan di dunia yang harus dikerjakan oleh Moo Young. Dengan patuh Moo Young mengiyakan perkataan Kaisar langit.


Trio Ahjusshi tersebut pergi dari sisi jurang karena mendengar teriakan Arang yang tengah memanggil-manggil nama Eun Oh.


Sudah seharian ini Arang mencari Eun Oh. Di sekitar pasar, kediaman hakim sampai pedalaman hutan angker, Arang engga juga menemukan Eun Oh. Dimana sebenarnya keberadaan Eun Oh. Sekali lagi, Arang mencari Eun Oh di dekat kubangan di hutan angker, tapi bukan Eun Oh yang ia temui melainkan Moo Young.



Melihat kedatangan Moo Young, Arang terkejut. Bukankah Arang sudah kembali menjadi manusia, kenapa Moo Young masih mengikutinya. Tapi Arang salah sangka, Moo Young datang ke bumi bukan lagi untuk berurusan dengan Arang tapi dengan permasalahan yang tengah dihadapi Eun Oh.



Joo Whal datang menghadap Shaman tertinggi. Shaman marah besar, ia menyalahkan Joo Whal, semua keadaan menjadi kacau seperti ini, ini semua karena Joo Whal. Shaman mengutuk Joo Whal dan Joo Whal langsung meminta belas kasihan. Ia berlutut seraya berkata dengan hati-hati mencoba menyembunyikan ketakutan dan kegugupannya.


Joo Whal menjelaskan bahwa, Ini semua di luar dari rencana dan perkiraan yang telah dibuat oleh Joo Whal. Joo Whal sudah memastikan kematian Arang sebelumnya, tapi entah kenapa, Arang hidup kembali, ia hidup kembali setelah mati ditusuk oleh sebilah pisau yang digunakan oleh Joo Whal.


Hidup kembali. Kata-kata itu mengusik Shaman, kehidupan setelah mati dan dikembalikan menjadi hidup, ada sesuatu yang membuatnya tersenyum. Shaman perlahan mengetahui apa yang sebenarnya sedang terjadi, 



Arang kembali mencari Eun Oh, ia menyusuri jalan setapat dan sampailah ia di sisi jurang tempat Eun Oh terjatuh. Arang merasa ganjil melihat beberapa ranting di pohon itu yang patah dengan pola yang sembarang. Mungkinkah Eun Oh tergelincir? Arang mendekat ke sisi jurang, dan ia melongokkan kepalanya dan BAM!! Ia menemukan Eun Oh yang berlumurkan darah tergeletak engga sadarkan diri.


Panik. Arang benar-benar panik. Apa yang harus ia lakukan. Apa yang ia harus lakukan. Arang kembali berlari tergesa-gesa menuju ke kubangan dan mengambil tali pembatas yang ada di sana. Dengan panik, Arang menyuruh Moo young untuk membantunya menyelamatkan Eun Oh. Moo Young hanya terdiam, urusannya bukan untuk menyelamatkan Eun Oh atau Arang, tapi ia harus membersihkan permasalahan yang melibatkan ilmu sihir hitam tersebut.



Arang mengaitkan tali penyanggah itu di tubuh batang pohon dan membuat simpul mati agar tali itu dapat menopang dirinya saat mencoba menuruni jurang. Dengan menahan ketakutannya terhadap ketinggian, Arang menuruni jurang dengan mengandalkan tali penyanggah tersebut.


Perlahan demi perlahan, Arang menuruni sisi jurang. Tapi tali penyanggah itu tiba-tiba putus dan hal itu membuat Arang terlempar dan jatuh ke jurang.


Tapi, sebuah tangan berlumuran darah langsung menahan tahan Arang dan menyelamatkan Arang dari kematian. Eun Oh.



Eun Oh sadarkan diri saat mendengar teriakan Arang dan ia mencoba menolong Arang dengan menggenggam erat tangan Arang dan membantunya untuk kembali ke sisi yang aman dari jurang. Dengan menahan kesakitan, Eun Oh menarik Arang seraya berkata, "Kau ini sebenarnya ingin menyelamatkanku atau malah ingin membunuhku?" sindir Eun Oh. LOL.



Sesampainya di sisi jurang, Arang engga henti-hentinya menangis. Apa yang harus ia lakukan untuk menyelamatkan Eun Oh? Darah Eun Oh terus menerus mengucur dan hal itu semakin membuat Arang khawatir dan ketakutan. Eun Oh menyuruh Arang untuk mengikat lengannya agar darahnya yang bercucuran terhenti. 


Arang merobek pakaiannya dan membalut lengan Eun Oh. Engga ada yang bisa Arang lakukan selain menangis. Dan engga ada juga jalan keluar lain dari sisi jurang itu. Satu-satunya untuk bisa menyelamatkan hidup mereka adalah dengan memanjat tebing itu untuk sampai di sisi dataran. Tapi itu mustahil. Belum lagi keadaan Eun Oh yang bertambah parah, Eun Oh kembali engga sadarkan diri. 



Arang yang tengah panik, tiba-tiba melihat sebuah lubang gua yang berada engga jauh dari tempatnya. Lubang itu berada di dinding jurang dan sepertinya itu bisa menjadi tempat aman bagi mereka sampai bantuan datang.


Trio Ahjusshi mencoba melupakan semuanya. Mereka minum-minum di teras kantor pemerintahan. Sebenarnya mereka merasa bersalah. Amat sangat merasa bersalah, terutama salah satu ahjusshi yang diberi tugas untuk mendorong Eun Oh ke jurang.

Sampai tiba saatnya, Dol Swi datang untuk menanyakan keberadaan tuannya yang tersayang. Kemana perginya Eun Oh sampai sesenja ini, belum juga ada tanda-tanda Eun Oh kembali ke kediaman hakim. Pikir Dol Swi, tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.


Hujan. Hujan membuat Dol Swi semakin mengkhawatirkan Eun Oh. Kekhawitran pun dirasakan salah satu ahjusshi, tangannya bergetar berharap apa yang baru saja diperbuatnya engga diketahui oleh siapapun.


Yeap, hujan turun deras. Dan Arang menyeret-nyeret Eun Oh untuk memasuki sebuah gua. Eun Oh benar-benar udah engga sadarkan diri, dan sulit bagi Arang untuk mentatihnya, alhasil, Arang harus menyeret-nyeret tubuh precious milik Eun Oh. Gua itu gelap dan Arang semakin panik saat mengetahui nafas Eun Oh yang semakin melambat. 

Arang mencoba mengecek isi gua, ia berkata pada Eun Oh, "Awas saja kalau kau mati, aku akan membunuhmu!" ucap Arang. Cute.


Ia berlarian ke dalam gua seraya menggerutu terhadap kaisar langit, yang lagi-lagi menurunkan sesuatu yang buruk. Sebenarnya apa yang Kaisar langit inginkan, benar-benar tua bangka, kutuk Arang pada Kaisar langit. Arang mengecek isi gua, ia berpikir kalau bukan binatang yang menghuni gua itu, pasti hantu atau sejenisnya. Engga ada masalah bagi Arang, toh, Arang adalah hantu bersejarah yang memiliki kekuasaan di antara para hantu lainnya. 

Setelah gua dirasa aman, Eun Oh kembali diseret-seret oleh Arang. Arang membenarnkan letak tidur Eun Oh setelah mereka sudah sampai di tempat yang nyaman. Hujan diluar semakin deras, dan suhu udara di dalam gua semakin mendingin. Belum lagi, luka Eun oh yang semakin parah. Dinginnya suhu udara di dalam gua, membuat Eun Oh menggigil kedinginan, ia merintih kesakitan.


Lagi-lagi Arang bingung, apa yang harus ia lakukan. Engga ada benda yang dapat dijadikan sebagai alat pembantu dalam membuat api unggun. Semua batu di gua itu basah karena lembabnya udara. Tanpa berpikir panjang, Arang merebahkan diri di samping Eun Oh. Ia memeluk Eun Oh dari belakang, berharap Eun Oh merasakan sedikit kehangatan dari pelukan Arang.


"Apa yang kau lakukan?" tanya Eun Oh yang sadar bahwa dirinya tengah dirangkul oleh Arang. Arang hanya mencoba untuk sedikit menghangatkan Eun Oh dengan rangkulannya. Apa Arang harus memberikan bajunya pada Eun Oh untuk dijadikan selimut agar Eun oh engga lagi kedinginan? Arang menepis niat itu dengan cepat.



Eun Oh tersenyum dan berkata bahwa Arang engga memiliki suhu tubuh normal yang sama seperti manusia pada umumnya. Mendengar hal itu, Arang terkejut. Benarkah, suhu tubuhnya berbeda seperti kebanyakan manusia pada umumnya? Arang menghangatkan tangannya lalu menempelkannya ke pipi, mencoba mengukur panas suhu tubuhnya sendiri. Bagi Arang suhu tubuhnya itu terkesan normal.


Engga ingin agar Eun Oh mati kedinginan, Arang bergegas meninggalkan Eun Oh untuk mencari sesuatu, sesuatu yang membuat Eun Oh dapat bertahan hidup. Melihat kepergian Arang, Eun Oh berkata, "Lebih baik kau tetap berada di sini. Setiap kali kau bergerak, maka kekacauan akan selalu muncul." lirih Eun Oh perlahan di sela rintihannya, seraya menatap kepergian Arang.



Arang menelusuri gua gelap itu. Ia berjalan menyusuri lorong yang hanya diterangi oleh pantulan sinar yang menembus dari beberapa celah kecil yang terdapat di tembok gua. Ia berjalan perlahan, Arang engga bisa untuk berhenti mengeluh atau menggerutu, seperti kali ini, ia menggerutu karena komentar Eun oh mengenai suhu badannya yang terkesan abnormal. LOL. Lagi-lagi, siapa yang kena kutukan Arang? Kaisar langit. Kaisar Langit ini bagaimana, sebenarnya kaisar langit ingin menjadikan Arang sebagai bagian dari kingdom kadal atau bagaimana?!



Arang berada di paaaling ujung gua tersebut. Yang hanya dapat ia temukan adalah kubangan curam yang berair dan sangat mengerikan. Arang bergidik melihat hal tersebut. Dan engga lama kemudian, saat Arang hendak kembali ke tempat dimana Eun oh berbaring, ia tanpa sengaja bertemu dengan seorang pendaki gunung yang baru saja mengumpulkan tanaman obat.


Pendaki gunung itu heran melihat keberadaan Arang di tempat seperti itu. Apa yang tengah gadis seperti Arang lakukan di tempat gelap dan angker seperti ini? Melihat kedatangan Pendaki gunung itu, Arang mengatakan bahwa ia tengah mencari sesuatu yang dapat menyembuhkan temannya yang sedang terluka. 


Arang mengajak pendaki gunung tersebut ke tempat dimana Eun Oh tengah terbaring lemas. Arang terus menerus meminta pertolongan pendaki gunung itu untuk menyembuhkan Eun oh atau seenggaknya memberikan Arang sesuatu yang dapat membantunya untuk membuat api.

Tapi, kejadian aneh terjadi. Pendaki gunung tersebut ternyata bukan manusia biasa, ia adalah manusia yang tengah dirasuki oleh lebih dari satu roh. creepy~~


Pendaki gunung itu dapat mencium wangi jiwa kehidupan baru yang dimiliki oleh Arang. Dan juga, ia dapat mengetahui mengenai keberanian yang dimiliki oleh Eun Oh, karena Eun Oh memiliki hati yang penuh dengan keberanian. Hati. Yeap. Roh-roh yang merasuki tubuh pendaki gunung tersebut hanya mengincar hati-hati milik manusia. Dan kali ini, yang menjadi incaran mereka adalah hati segar milik Eun Oh dan Arang.


Mangsa pertama adalah Arang, pria pendaki gunung itu mendekati Arang dan saat ia hendak membunuh Arang, Eun Oh lagi-lagi terbangun dan memukul pendaki gunung itu dari arah belakang dengan menggunakan tongkat panjang. "Sudah ku katakan, jangan melakukan apapun karena semuanya akan berubah menjadi masalah." omel Eun Oh pada Arang.


Arang yang ketakutan segera berlari ke arah Eun Oh, ia membantu Eun Oh berjalan meninggalkan pria pendaki gunung. Tapi, baru saja melangkahkan kaki, Eun Oh dan Arang dikejutkan dengan pukulan balasan yang dilayangkan oleh pria pendaki gunung.


Pria itu menghajar Eun Oh habis-habisan. Engga ingin melihat Eun Oh terluka, Arang mendorong pria pendaki gunung. Dan pria itu geram, Eun Oh yang merintih kesakitan engga bisa lagi membantu Arang yang tengah dalam masalah. Pria pendaki gunung akan mengambil hati milik Arang.


Pria itu mengarahkan tangannya ke arah jantung Arang, tapi ia terkejut karena mengetahui bahwa Arang bukanlah manusia bukan juga hantu. "Siapa sebenarnya kau?" tanya pria pendaki itu. "Aku manusia!" jerit Arang. Arang paling engga menyukai seseorang yang mempertanyakan status kemanusiaannya. LOL.


Saat itu, kedatangan Moo Young membuat pendaki gunung yang tengah dirasuki banyak roh itu menjadi terusik dan ketakutan. "Kenapa kau bisa mengetahui tempat ini? Gua ini sudah disegel dan tidak mungkin kau mengetahui keberadaan kami." ucap pria pendaki itu.


Tanpa banyak bicara, Moo Young menarik pedangnya dan BAS BAS BAS.. Ia membunuh pria pendaki itu, dan semua  roh jahat yang mendiami tubuh itu keluar seperti asap hitam dan seketika itu juga tubuh manusia yang mereka manfaatkan melebur dan hilang.


Arang terkejut melihat kejadian seperti itu. Ada apa ini, ia engga pernah melihat kejadian ini sebelumnya. Apa yang sebenarnya terjadi, kenapa pria itu mengatakan bahwa gua ini telah disegel, siapa yang telah menyegelnya? Tanya Arang tergesa-gesa. Moo Young menjelaskan padanya.


Saat semuah roh terlepas dan menghilang dari dunia, mereka akan berkumpul menjadi satu. Jiwa-jiwa yang menghilang dari kehidupan itu memanfaatkan tubuh manusia agar mereka dapat hidup layaknya manusia. Memakan hati milik manusia merupakan satu-satunya cara agar para roh itu dapat bertahan hidup.

Satu tubuh bukan hanya ditempati oleh satu roh, tapi lebih dari dua roh yang mendekam di dalamnya. Mereka dapat bertahan hidup di satu tubuh manusia dengan saling membunuh satu sama lain. Mematikan roh satu dengan roh yang lainnya, sehingga salah satu dari mereka dapat menguasai tubuh manusia yang tengah mereka tumpangi.


Roh-roh tersebut engga mengetahui siapa diri mereka yang sebenarnya, yang mereka ketahui adalah mereka harus memakan hati milik manusia agar dapat bertahan hidup di dunia. Siapapun yang menguasai tubuh manusia tersebut, roh itu adalah roh jahat. Tubuh mereka tersegel dan engga ada seorang pun yang dapat menemukan keberadaan mereka. Itulah kenapa Kaisar langit dan Raja neraka pernah membahas mengenai banyak roh yang menghilang, mereka berada di tempat yang engga diketahui. Tapi, saat ini, berkat Eun Oh, keberadaan roh-roh tersebut dapat terkuak.

Bersambung Sinopsis Arang and the Magistrate episode 7 part 2



Previous
Next Post »
Blogger Academia Blog ini terdaftar sebagai Alumni Blogger Academia tahun 2015 dengan Nomor Induk Blogger NIB: 015182166, dan dinyatakan Lulus sebagai salahsatu dari 100 Web/Blog Terbaik Blogger Academia tahun 2015.

Mohon laporkan jika terjadi penyalahgunaan Blog dan atau terdapat pelanggaran terhadap konten/artikel yang terindikasi memuat unsur Pornografi, Perjudian dan Hal-hal berbau Sara.

Hormat kami,

Andi Akbar Muzfa, SH
Ketua Blogger Academia
Pimpinan Advokat dan Konsultan Hukum ABR & Partners