Translate this Article...
Sinopsis Arang and the Magistrate episode 10 part 2
Arang ingin sekali menanyakan hal tersebut tapi lidahnya kelu, terlebih Joo Whal sudah membelikan hanbok baru untuknya. Eun Oh terkejut saat mendengar Joo Whal membelikan hanbok untuk Arang. Arang benar-benar engga habis pikir dengan sikap Joo Whal, mengapa Joo Whal memperlakukan orang asing seperti Arang dengan sebaik itu, tapi ia sama sekali engga mengenali tuangannya yaitu Lee Seo Rim. Pertanyaan-pertanyaan yang menggantung di otak Arang akan ia tanyakan di lain waktu.
Lain waktu Arang akan datang pada Joo Whal untuk memenuhi rasa penasarannya. Eun Oh kesal, kenapa ia harus menemui Joo Whal lagi, akan ditaruh dimana harga diri Arang. Bukankah Joo Whal sudah menelantarkan Lee Seo Rim, yang sama artinya bahwa ia juga telah menelantarkan Arang. Arang meyakinkan Eun Oh, Lee Seo Rim bukan dirinya, Lee Seo Rim adalah Lee Seo Rim dan Arang adalah Arang, Arang bukanlah Lee Seo Rim. Arang hanya dapat mengambil kesimpulan bahwa Joo Whal menyukai dirinya apa adanya, itulah kenapa Joo Whal membuatkan hanbok baru untuk Arang.
Kali ini Eun Oh yang mencoba meyakinkan Arang, Eun Oh memang belum mengetahui maksud dari semua kebaikan Joo Whal pada Arang. Tapi, ia memastikan bahwa semua niatnya engga murni, ada hal yang ia sembunyikan yang engga diketahui oleh siapapun.
Arang teringat kata-kata wanita penjahit beberapa waktu lalu. Arang mencoba mengkonfirmasinya pada Eun Oh. Kenapa Eun Oh begitu mengkhawatirkan Arang, apa karena Eun Oh menyukai Arang? Tanya Arang dengan polosnya. Peraturan dari mana bila seseorang mengkhawatirkan orang lain berarti ia menyukai orang itu, kilah Eun Oh.
Apapun alasannya, jangan pernah untuk menyukai Arang karena waktu Arang dibumi hanya sesaat. Tinggal 2 bulan purnama lagi, setelah itu ia akan kembali ke kayangan. Memasuki neraka bila Arang engga berhasil menemukan siapa pembunuh dirinya dan surga akan menunggunya bila ia berhasil mengungkap misteri dibalik kematiannya. Dari awal Eun oh engga mengetahui hal tersebut, engga heran Eun Oh terkejut mendengarnya. Dan apapun yang terjadi, Arang menginginkan surga, maka ia menemukan siapa yang membunuh diirnya.
Engga ada lagi yang bisa ia katakan, Arang membalikkan badan dan meninggalkan Eun Oh dalam diam. Arang berjalan menjauhi Eun Oh, ia menghentikan langkahnya dan kembali melihat ke arah Eun Oh.
Arang berharap, Eun Oh dapat menghentikan langkahnya, karena ia engga ingin benar-benar pergi, ia hanya ingin ada seseorang yang mengharapkannya untuk tetap tinggal, dan orang itu haruslah Eun Oh. Tapi sepertinya mustahil, Arang menundukkan wajahnya dan kembali berjalan meninggalkan Eun Oh.
Arang berharap, Eun Oh dapat menghentikan langkahnya, karena ia engga ingin benar-benar pergi, ia hanya ingin ada seseorang yang mengharapkannya untuk tetap tinggal, dan orang itu haruslah Eun Oh. Tapi sepertinya mustahil, Arang menundukkan wajahnya dan kembali berjalan meninggalkan Eun Oh.
Tapi, Eun Oh masih sibuk dengan pemikirannya sendiri. Waktu hidup yang dimiliki Arang sangat singkat, dan hati Eun oh terpaut padanya. Waktu memang engga bisa menunggu, tapi usaha Eun Oh untuk menjaga Arang akan tetap selalu membuat waktu yang tersisa menjadi abadi.
Eun Oh mengejar kepergian Arang, ia menahan tangan Arang, membalikkan balikkan, dan menatapnya lekat-lekat. Ia menarik tangan Arang untuk pergi bersamanya.
Eun Oh mengejar kepergian Arang, ia menahan tangan Arang, membalikkan balikkan, dan menatapnya lekat-lekat. Ia menarik tangan Arang untuk pergi bersamanya.
Joo Whal berpikir keras mengenai Arang, engga lama kemudian Shaman tertinggi datang menemuinya. Ini sudah hampir larut tapi Joo Whal belum juga melaporkan mengenai perkembangan hubungan Joo Whal dan Arang. Sampai saat ini, Joo Whal belum mampu menemukan apa yang sebenarnya paling Arang inginkan dalam hidupnya. Wajah tampan Joo Whal pun belum berhasil memikat Arang.
Arang memang bukan perempuan biasa, dan Shaman tertinggi mengerti mengenai hal itu. Ia meminta Joo Whal untuk bergerak lebih cepat, melakukan cara apapun agar dapat mendapatkan hati Arang. Apapun caranya.
Arang memang bukan perempuan biasa, dan Shaman tertinggi mengerti mengenai hal itu. Ia meminta Joo Whal untuk bergerak lebih cepat, melakukan cara apapun agar dapat mendapatkan hati Arang. Apapun caranya.
Eun Oh mengantarkan Arang pulang dan kuda yang mereka tunggangi berjalan amat cepat.
Di kamarnya, Joo Whal masih memikirkan taktik apa yang seharusnya ia pakai untuk mendapatkan perhatian Arang. Ia mengingat kembali awal pertemuan antara Arang dan Joo Whal. Senyum manis Arang dan sketsa wajahnya serta janji Arang untuk membalas kebaikan Joo Whal dilain waktu. Membalas kebaikan Joo Whal? Joo Whal akan menggunakan alasan ini untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.
Dol Swi dan Bang Wool duduk berdampingan, keduanya tengah dalam kegugupan. Aiih, Dol Swi enggan untuk berkata-kata, ia terlalu gugup. Bang Wool pun sama. Saat Bang Wool bertanya padanya mengapa ia berubah menjadi sangat sopan.
Dol Swi dengan terbata menjawab bahwa semua ini karenaa.. karena peristiwa kimchi saat itu. LOL. Mendengar hal itu, Bang Wool berubah panik dan gugup. Ia lebih memilih untuk meninggalkan Dol Swi.
Dol Swi dan Bang Wool duduk berdampingan, keduanya tengah dalam kegugupan. Aiih, Dol Swi enggan untuk berkata-kata, ia terlalu gugup. Bang Wool pun sama. Saat Bang Wool bertanya padanya mengapa ia berubah menjadi sangat sopan.
Dol Swi dengan terbata menjawab bahwa semua ini karenaa.. karena peristiwa kimchi saat itu. LOL. Mendengar hal itu, Bang Wool berubah panik dan gugup. Ia lebih memilih untuk meninggalkan Dol Swi.
Eun Oh dan Arang sampai di depan kediaman hakim dan Dol Swi datang untuk menyambut mereka. Eun Oh benar-benar lelah dan ia engga menjawab Dol Swi yang menanyakan keberadaan Eun oh seharian ini. Dengan wajah masam seperti itu, Dol Swi benar-benar mengkhawatirkan Eun Oh.
Ia akhirnya bertanya pada Arang mengapa Eun Oh seperti itu. Semuanya hanya karena ia merasa bersalah telah melibatkan Dol Swi dalam permasalahan dan membuat semuanya menjadi sulit, jawab Arang.
Bang Wool mengambil kembali bukunya yang tertinggal saat tengah berbincang-bincang dengan Dol Swi tadi. Tanpa sengaja ia mendengar Dol Swi yang sedang berbicara dengan Arang. Dan ah, Bang Wool mengenali suara Arang. Saat Arang menjawab bahwa ia engga melakukan apapun pada Eun Oh, yang bisa membuatnya kesal seperti itu. Bang Wool mendengar suara Arang. Dol Swi menyadari kehadiran Bang Wool. Melihat Dol Swi, Bang Wool kembali berlari kencang.
Eun Oh sulit untuk melelapkan diri malam itu. Pikirannya terus menerawang memikirkan Arang yang hanya memiliki waktu terbatas untuk hidup sebagai manusia. Eun Oh mengingat kata-kata Arang, "Entah itu aku menemukan kebenaran atas kematianku atau tidak, pada akhirnya aku akan kembali ke kayangan. Dan aku hanya bisa berada di bumi selama 2 bulan purnama." Ia menyesal, Eun Oh, kenapa Arang baru mengatakan hal tersebut sampai saat ini.
Seperti terhubung, perasaan Arang menjawab pertanyaan Eun oh. "Aku tidak mengatakan mengenai hal itu, karena aku rasa hal itu tidaklah penting. Hal seperti itu memang tidaklah penting."
Di kayangan, Moo Young merasa aneh dengan senjata yang digunakan Eun Oh. Yeap. Saat tengah mengalahkan utusan dari Shaman tertinggi, Eun Oh hanya menggunakan sebuah kipas dan dalam sekali tebas, BAMM! para utusan Shaman itu melebur karena musnah.
Ini mustahil sekali, hanya dengan sebuah kipas dapat memusnahkan utusan-utusan roh hitam tersebut, terlebih kipas tersebut digunakan oleh Eun oh yang notabene adalah seorang manusia. Kekuata seperti apa yang dimiliki oleh kipas tersebut, Moo Young berpikir keras.
Officer Choi geram saat mengetahui bahwa persediaan makanannya habis karena dibagikan kepada warga. Apapun dan bagaimanapun caranya, ia harus mendapatkan mayat Eun Oh. Eun Oh harus mati karena semua ulahnya.
Pagi itu, Eun Oh bangun pagi-pagi sekali. Ia engga bisa tertidur semalaman, otak memikirkan sesuatu. Dan hari ini ia telah menyiapkan sesuatu untuk Arang.
Eun Oh bahkan mengabaikan Dol Swi. Lagi-lagi Dol Swi dilupakan oleh Eun oh. Kenapa ia melakukan hal itu pada pelayan setianya, ungkap Dol Swi mengeluh pada dirinya sendiri..
Eun Oh pergi menemui Arang, Arang yang tengah tertidur pulas dibangunkan oleh teriakan Eun Oh. Ia membangungkan Eun Oh dan memanggilnya dengan panggilan 'Amnesia'. Eun oh mengajak Arang untuk pergi ke suatu tempat. Kemana? Entahlah.
Bang Wool mencoba mengingat-ingat suara yang semalam ia dengar, suara Arang. Ia lupa, suara tersebut terdengar sangat familiar, tapi dimana? Bang Wool berpikir keras, sampai akhirnya Dol Swi datang. Pagi itu, Dol Swi membawakan daging dan nasi hangat untuk Bang Wool. Uhuu..
Daging.. Daging jadi santapan termahal bagi Bang Wool. Tapi, Bang Wool engga ingin terlihat sebagai wanita murahan. Ia menjatuhkan daging itu dan mengatakan bahwa ia engga menyukai cara berbicara Dol Swi yang terkesan sangat formal. Kembalilah berbicara seperti biasa.
Di kayangan, Kaisar langit bercengkrama dengan bidadarinya. Mereka tengah membuat sebuah ramuan obat. Kaisar langit selalu gagal untuk merayu bidadarinya yang satu ini. Sama seperti saat ini, rayuannya malah berubah menjadi pertengkaran. LOL. Kaisar langit menyuruh bidadarinya untuk memperbesar api yang digunakan untuk memasak ramuan obat. Tapi bidadari itu engga mematuhi perkataan Kaisar langit.
Ini mustahil sekali, hanya dengan sebuah kipas dapat memusnahkan utusan-utusan roh hitam tersebut, terlebih kipas tersebut digunakan oleh Eun oh yang notabene adalah seorang manusia. Kekuata seperti apa yang dimiliki oleh kipas tersebut, Moo Young berpikir keras.
Officer Choi geram saat mengetahui bahwa persediaan makanannya habis karena dibagikan kepada warga. Apapun dan bagaimanapun caranya, ia harus mendapatkan mayat Eun Oh. Eun Oh harus mati karena semua ulahnya.
Pagi itu, Eun Oh bangun pagi-pagi sekali. Ia engga bisa tertidur semalaman, otak memikirkan sesuatu. Dan hari ini ia telah menyiapkan sesuatu untuk Arang.
Eun Oh bahkan mengabaikan Dol Swi. Lagi-lagi Dol Swi dilupakan oleh Eun oh. Kenapa ia melakukan hal itu pada pelayan setianya, ungkap Dol Swi mengeluh pada dirinya sendiri..
Eun Oh pergi menemui Arang, Arang yang tengah tertidur pulas dibangunkan oleh teriakan Eun Oh. Ia membangungkan Eun Oh dan memanggilnya dengan panggilan 'Amnesia'. Eun oh mengajak Arang untuk pergi ke suatu tempat. Kemana? Entahlah.
Bang Wool mencoba mengingat-ingat suara yang semalam ia dengar, suara Arang. Ia lupa, suara tersebut terdengar sangat familiar, tapi dimana? Bang Wool berpikir keras, sampai akhirnya Dol Swi datang. Pagi itu, Dol Swi membawakan daging dan nasi hangat untuk Bang Wool. Uhuu..
Daging.. Daging jadi santapan termahal bagi Bang Wool. Tapi, Bang Wool engga ingin terlihat sebagai wanita murahan. Ia menjatuhkan daging itu dan mengatakan bahwa ia engga menyukai cara berbicara Dol Swi yang terkesan sangat formal. Kembalilah berbicara seperti biasa.
Di kayangan, Kaisar langit bercengkrama dengan bidadarinya. Mereka tengah membuat sebuah ramuan obat. Kaisar langit selalu gagal untuk merayu bidadarinya yang satu ini. Sama seperti saat ini, rayuannya malah berubah menjadi pertengkaran. LOL. Kaisar langit menyuruh bidadarinya untuk memperbesar api yang digunakan untuk memasak ramuan obat. Tapi bidadari itu engga mematuhi perkataan Kaisar langit.
Raja Neraka datang menghampiri Kaisar langit. Ini masih berkaitan dengan permasalahan yang terjadi di bumi, terutama pada permasalahan Shaman tertinggi dan Moo Young. Ada kaitan apa antara Moo Young dan Shaman tertinggi? Raja Neraka terus menerus mendesak Kaisar langit untuk mengatakan hal yang sebenarnya. Mengenai identitas dari Shaman tertinggi bahwa Shaman tertinggi adalah Moo Yeon-adik dari Moo Young. Uwaat?
Kaisar langit engga bisa mengatakan langsung pada Moo Young, ia engga tega melihat Moo Young menderita. Aiih. Lalu apa yang harus mereka lakukan, Raja Neraka dan Kaisar langit mengetahui hal ini tapi mereka engga bisa melakukan apapun. Mengetahui bahwa Shaman tertinggi memperdayakan para roh dan menjadikannya sebagai iblis benar-benar sudah membuat murka Raja Neraka.
Dan lagi, Arang, waktunya sudah hampir habis tapi ia belum juga dapat menemukan apapun mengenai kematiannya. Ia bahkan melakukan hal-hal lain yang engga berguna dan menyia-nyiakan waktunya. Kaisar langit engga sepaham dengan raja neraka, Arang sudah melakukan hal yang terbaik saat ini. Ia melakukan yang ia bisa.
Eun Oh mengambil tindakan, aww! Seseorang bisa menjadi saaaangat manis saat berada di ambang kegalauan. Jealous. Buat seseorang jealous maka orang itu akan memperlakukan yang lain menjadi Princess. Eun Oh yang engga ingin melihat Arang menemui Joo Whal lagi. Ia engga akan membiarkan Arang bersama Joo Whal, dan ia mencoba menghapus semua hal yang berkaitan dengan Joo Whal.
Hal pertama yang dilakukannya adalah dengan membuatkan hanbok baru untuk Arang. Eun oh dan Arang pergi ke tempat penjahit yang sama. Ia meminta membuatkan hanbok special untuk Arang. Semua ukuran tubuh Arang harus diukur dengan tepat. Hei, hei, ukur dengan benar, perintah Eun oh saat mengetahui bahwa penjahit itu mengukur tubuh Arang dengan ukuran yang salah.
Eun Oh membayar beberapa kali lipat agar hanbok itu dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat. Apapun caranya, hanbok pesanan Eun oh untuk Arang, harus terlebih dulu diselesaikan. Bagaimana bisa ia menyelesaikan hanbok itu dalam waktu singkat, kata penjahit. Lagi-lagi, Eun Oh harus membayar beberapa kali lipat untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Eun oh menarik tangan Arang untuk pergi ke tempat selanjutnya yang sudah ia persiapkan.
Arang heran dengan sikap Eun oh, jadi pagi-pagi sepagi ini, Arang dibangunkan hanya untuk dibuatkan hanbok baru. Bukankah kemarin ia sudah mengatakan bahwa Joo Whal sudah membuatkannya hanbok baru, kenapa Eun oh harus membuatkannya lagi untuk Arang. Jelas sekali, Eun Oh engga ingin Arang menggunakan apapun pemberian yang berasal dari Joo Whal. Apapun itu. Ini hak Arang untuk menentukan apakah ia akan memakai hanbok pesanan Joo Whal atau malah menggunakan hanbok pesanan Eun Oh.
Kesal dengan Arang yang terus menerus mengungkit-ungkit hanbok pesanan Joo Whal, Eun Oh kembali ke penjahit untuk membatalkan pesanan hanbok milik Joo Whal, ia kembali menambahkan uang ekstra untuk sang penjahit. Masalah selesai. Engga ada lagi hanbok pesanan Joo Whal, yang ada, Arang harus menggunakan hanbok pesanan Eun Oh saja.
Arang penasaran dengan berubahnya sikap Eun Oh. Mengapa ia seperti ini, Eun Oh menjawab bahwa ia akan memperlihatkan surga untuk Arang. Jadi jangan pergi ke pria-pria polos lainnya dan jangan lagi menyihir mereka untuk menyukai Arang, ungkap Eun Oh. Arang mengerutkan keningnya, bagaimana bisa seorang mantan hantu yang hanya memiliki waktu hidup selama 2 bulan purnama.
Eun Oh membawa Arang ke pegunungan. Arang terus menerus bertanya kemana sebenarnya mereka akan pergi. Ke puncak gunung? Apa Eun Oh akan membuang Arang dari puncak gunung. Tanya Arang dalam perjalanan mereka mendaki beberapa jalan terjal. Ah, walaupun Arang diterjunkan dari puncak gunung bukankah Arang akan kembali menjadi manusia.
Perjalanannya bersama dengan Eun Oh ini membuatnya teringat saat terakhir kali ia mengadakan perjalanan ke kayangan. Moo Young membawanya menyusuri jalan setapak yang sangat sunyi dan suara alam di hutan membuat hatinya menjadi tenang dan hangat. Tapi ternyata, perasaan itu hanya sesaat. Setelah melewati perbatasan antara kayangan dan dunia manusia, hati Arang diliputi oleh rasa takut terlebih saat bertemu dengan dementor penjaga pintu kayangan. Arang mencurahkan perasaannya, perasaan yang belum pernah ia ceritakan pada siapapun.
Perjalanan menuju kayangan memang seperti itu. Lain kali bila ia akan dibawa ke kayangan, Arang akan meminta Moo Young untuk menunjukkan jalan menuju kayangan yang lainnya. LOL. Eun Oh hanya tersenyum mendengar ucapan Arang.
Mereka sampai di tempat yang Eun Oh tuju. Tempat special yang dipenuhi dengan banyak bunga-bunga cantik bermekaran. Dan Eun Oh menamai bukit bunga itu sebagai "heaven". Ia mengira-ngira bahwa mungkin heaven akan seperti ini, penuh dengan banyak bunga bermekaran. Arang menahan tawanya dan berkata, ini bahkan engga sama sekali terlihat seperti surga. Tapi tempat ini adalah tempat special, di pedalaman hutan di atas bukit yang engga bisa ditemukan oleh siapapun. Dan Eun Oh hanya menunjukkan tempat ini pada Arang. Itulah kenapa Arang menamai tempat itu sebagai heaven. Sweet.
Dan juga bukankah Arang mengatakan bahwa bila ia harus hidup kembali, ia sangat ingin menjadi bunga atau kupu-kupu. Lain kali bila Arang kembali ke kayangan, katakan saja pada Kaisar langit bahwa kau ingin menjadi salah satu dari mereka, tunjuk Eun Oh pada bunga-bunga yang bermekaran itu. Dengan senyum manisnya, Arang mendekati bunga-bunga itu. Perasaan yang Arang miliki memang benar-benar menjadikan tempat itu sebagai heaven.
Ini jadi scene teromantis. Oh, God. Semoga endingnya engga buat nangis. Arang duduk di rerumputan dan Eun Oh berada di sampingnya. Bunga di telinganya semakin mempercantik Arang, dan Eun Oh kembali membuka diri. Ia menceritakan sesuatu, mengenai Arang.
Eun Oh berkata, bahwa beberapa waktu lalu, ada seorang wanita yang menarik perhatiannya, sama seperti Arang saat ini, gadis itu menjadikan bunga sebagai bagian dari kecantikannya, memasang bunga di telinganya dan gadis itu sangat mirip seperti Arang. Tapi malangnya, setelah sekian lama, Eun Oh engga bisa lagi bertemu dengan gadis itu, sampai akhirnya mereka dapat bertemu kembali saat gadis itu sudah berubah menjadi hantu.
Sejak kapan Eun Oh dapat melihat hantu? tanya Arang. Saat Eun Oh masih kanak-kanak, ia menderita demam yang sangat tinggi, setelah demam itu turun, Eun Oh merasa ada kejanggalan, ia dapat melihat para hantu. Pada awalnya, rasa takut menyelebungi Eun Oh, agar engga lagi diancam oleh para hantu Eun Oh melakukan apapun yang disuruh oleh hantu tersebut.
Sampai pada akhirnya, seluruh penduduk desa mengetahui kemampuan Eun Oh yang dapat melihat hantu tersebut. Orang-orang mengatakan bahwa Eun oh adalah bangsawan pemberontak, karena ia dapat mendengar bisikan-bisikan dari para hantu.
Kekuasaan ayahnya dapat mengendalikan keadaan. Penduduk engga lagi membicarakan mengenai kemampuan Eun oh tersebut. Untuk meningkatkan derajat Eun Oh, ayahnya bahkan memasukkan ke dalam silsilah keluarga Kim. Eun Oh merasa sangat berterimakasih pada ayahnya.
Mendengar semua cerita itu, Arang menjadi semakin terdiam dan Eun Oh menyadari hal itu. Ia bertanya, apakah Arang merasa kasihan padanya. Arang engga perlu merasa seperti itu, karena Eun Oh engga memikirkan semua makian yang diberikan oleh banyak pihak padanya. Arang bertanya, seperti itukah memiliki seorang ayah, melindungi anaknya dari banyak permasalahan, tapi mengapa Ayah Lee Seo Rim engga melakukan hal yang sama. Melindungi Lee Seo Rim dan engga membiarkannya mengalami banyak kepahitan.
Apa yang akan dilakukan Eun Oh saat ia berhasil menemukan ibunya? Tanya Arang. Eun Oh akan menanyakan mengenai dirinya. Kemudian, bila semuanya sudah berjalan sebagaimana adanya, Eun oh akan membawa ibunya pergi jauh dan hidup bersama, untuk dapat membahagikan ibunya dan melindunginya dari cercaan penduduk. "Saat kau sudah dapat bertemu kembali dengan ibumu, maka mungkin di saat itu, aku sudah berada di surga" ungkap Arang. Eun Oh tersenyum, "Kau pasti akan berada di surga."
Mereka saling tersenyum dan menatap satu sama lain. CUTE. CUT.