Translate this Article...
Ajaran Lao Tse (Lao Tzu), lebih dikenal dengan sebutan Taoisme, yakni suatu paham spiritual yang lahir di Tiongkok dan telah mengalami berbagai perkembangan selama ribuan tahun. Taoisme dikembangkan oleh Lao Tzu dengan kitab utamanya yang disebut Tao Te Ching yakni kitab tentang Jalan Kebenaran.Kitab ini merupakan suatu buku spiritual singkat yang sangat rumit dan hanya terdiri dari 5.250 huruf. Penulisan Tao Te Ching sendiri menurut kisahnya berawal ketika pada usia tuanya Lao Tzu meninggalkan negara Chu dan hendak hidup bertapa.
Dalam perjalanannya, ia dihentikan di pintu gerbang Hsien Ku oleh seorang penjaga yang bernama Yin Hsi, di perbatasan negara Chin. Yin Hsi mengenali Lao Tzu sebagai seorang Yang Suci, lalu ia memintanya untuk menuliskan kebijaksanaannya dalam suatu kitab. Lao Tzu menyanggupi dan selang tiga hari kemudian, ia berhasil menyelesaikannya.
Setelah menyelesaikan bukunya, menurut kisahnya Lao Tzu dengan menunggang seekor kerbau dan bernyanyi, ia meninggalkan kehidupan duniawi menuju ke arah Barat (India/ pegunungan Himalaya). Sejak saat itulah tidak pernah terdengar kabar lagi mengenai dirinya. Sedangkan Yin Hsi sendiri setelah membaca kitab tersebut, lalu menjalani kehidupan pertapaan dan mencapai dunia dewata sebagai seorang dewa. Menurut catatan sejarah dari Suma Xian, Yin Hsi juga menulis sebuah buku yang berkaitan dengan metode meditasi Taois, dengan judul Kuan Yin Zi. Sesudah itu ia pun ikut merantau ke Barat (India/pegunungan Himalaya) dan kemudian tidak terdengar kabar beritanya lagi.
Ide ajaran dalam Tao Te Ching yang terkenal adalah mengenai wuwei (tanpa upaya disengaja). Wuwei mengandung pengertian membiarkan segala hal terjadi sesuai dengan apa adanya, alami, dan bukan dibuat-buat atau direncanakan. Doktrin ‘wuwei’ merupakan suatu bentuk pengolahan diri untuk mencapai kesunyian diri sejati, dan penyucian pikiran.
Konsep pemikiran maupun pandangan-pandangan Lao Tzu erat kaitannya tentang dunia dan alam semesta serta hubungannya dengan kehidupan manusia, pemerintahan, dan Yang Mahaesa (Tao). Tao terkesan tidak logis, dan memang Tao melampaui batas-batas logika. Sehingga untuk dapat memahami dan mengerti secara mendalam ajaran Lao Tzu yang sulit ini diperlukan usaha yang tekun dan perenungan yang mendalam secara intuisi.
Kebanyakan orang mengidentikkan Taoisme sebagai sesuatu yang bersifat gaib dan mistik. Hal ini disebabkan pada zaman Hao Han, terdapat seorang pengikut Taoisme bernama Zhang Tao Ling yang bergelar Zhang Thien She menyebarkan ajaran Lao Tzu dengan menambahkan ilmu gaib dan mempraktikkan mistik.