Translate this Article...
Teknik Negosiasi - Banyak orang hanya pandai berretorika, namun lemah dalam negosiasi. Negosiasi membutuhkan asah potensi atau kemampuan agar segala target yang diinginkan dapat tercapai dengan mudah. Berikut teknik negosiasi dan atau strategi negosiasi yang dapat meningkatkan peluang anda :
Taktik 1: Hindari “Kutukan Pemenang.”
Seringkali sulit untuk membuat penawaran pertama, terutama jika anda tidak tahu batasan yang dimiliki oleh pihak lain. Penawaran pertama yang sempurna, tentu saja, adalah penawaran paling rendah yang bisa diterima oleh pihak lain, karena anda harus menetapkan posisi anda secepatnya, dengan biaya yang sekecil mungkin.
Penawaran yang terburuk adalah penawaran yang terlalu tinggi sehingga pihak lain akan segera menerimanya, atau dikenal juga sebagai “Kutukan Pememang.” (Anda memenangkan posisi anda, tapi anda merasa dikutuk karena telah memberikan terlalu banyak, dan tidak bisa mengurungkan niat tanpa merusak kesepakatan.)
Untuk mencegah hal ini, bisa dilakukan dengan cara:
- Biarkan pihak lain yang pertama kali memberikan penawaran (ini berarti bahwa anda harus memberikan peluang untuk menjadi pengendali dari proses negosiasi, yang sebenarnya bisa sangat bermanfaat);
- Mulailah dengan sebuah angka lama, misalnya harga tahun lalu; atau Berikan penawaran yang tidak realistis (misalnya menawarkan harga 150 juta untuk rumah yang tiga tahun yang lalu terjual dengan harga 185 juta). Pihak lain mungkin juga akan membalas dengan penawaran yang menggelikan, sehingga akan membutuhkan kelonggaran yang besar dari masing-masing pihak.
- Hindari untuk memberikan terlalu banyak. Pikirkan dulu semuanya sebelum anda membuat atau menerima penawaran pertama.
Taktik 2: Tawarkan Benerapa Pilihan
Jarak terdekat antara dua titik adalah sebuah garis lurus, kecuali saat anda bernegosiasi. Dengan hanya menawarkan satu solusi pada sebuah masalah, meski itu mungkin adalah pilihan anda yang terbaik, namun itu hanya akan membatasi pihak lawan bahkan mungkin memperpanjang atau merusak negosiasi. Tapi jika anda menawarkan beberapa cara untuk mencapai target, maka anda akan bisa mencapainya dengan lebih cepat.
Dengan berusaha untuk mencari berbagai pilihan (dimana semuanya bisa anda terima) maka anda akan menemukan beberapa cara tambahan untuk “memenangkan” negosiasi. Dan dengan memberikan kesempatan untuk mereview dan memilih berbagai pilihan yang ada, dari pada cuma memberikan satu pilihan, berarti anda juga memberikan jalan kepada pihak lawan untuk menang.
Taktik 3: Pendekatan “Sama-sama Menang.”
Pendekatan “sama-sama menang” pada negosiasi adalah sebuah strategi dasar yang mencari manfaat maksimum bagi masing-masing pihak. Strategi ni biasanya hanya digunakan jika kedua pihak punya beberapa tuntutan. Cara kerjanya adalah dengan cara mengelompokkan tuntutan ke dalam tiga kategori:
- Item-item yang compatible (item-item yang bisa disepakati dengan segera oleh kedua pihak karena item-item tersebut seimbang.)
- Item-item yang dipertukarkan (item-item yang bisa dipertukarkan dengan mudah satu sama lain karena nilainya sama, dan lain-lain.)
- Item-item yang distributif (item-item yang kedua pihak punya ketertarikan yang berlawanan, hingga membuatnya perlu untuk menemukan titik temu pada masing-masing. Item-item ini melibatkan uang.)
Hindari untuk berasumsi bahwa kedua belah pihak punya perbedaan pada masing-masing masalah (dalam kasus dimana anda mungkin harus melakukan pengorbanan yang sebenarnya tidak perlu) dengan lebih dulu mengidentifikasi item-item dimana kedua belah pihak punya keinginan yang mirip, kemudian item-item yang bisa dipertukarkan dengan mudah, dan terakhir barulah item-item yang distributif. Pada intinya, ketiga strategi digunakan.
Taktik 4: Menunggu Sebelum Membalas
Saat negosiasi dimulai, masing-masing pihak diharapkan untuk melakukan penawaran. Maka sangat penting bagi anda untuk melakukan dua hal: pikirkan dulu sebelum anda menolak penawaran apapun yang diberikan oleh pihak lain, dan dari sisi strategis, jangan segera melakukan penawaran balasan. Penawaran balasan yang dilakukan terlalu cepat, akan membuat pihak lain jadi berpikir bahwa anda tidak menanggapi penawaran mereka dengan serius, dan anda sepertinya meremehkan mereka.
Dengan memberikan waktu yang cukup untuk lebih dulu berpikir sebelum memberikan penawaran balasan, meski jika anda tidak ingin menerima penawaran mereka, maka itu akan membuat pihak lain jadi merasa senang terhadap proses negosiasi.
Anda bisa menolak penawaran dan memberikan penawaran balasan setelah tampak jelas bahwa anda menyediakan waktu untuk mempertimbangkannya. Saling menghormati harus menjadi bagian dari proses negosiasi, dan bisa membantu anda mencapai tujuan.
Taktik 5: Fleksible
Negosiasi dimulai dengan kedua belah pihak punya ide yang jelas mengenai dimana mereka ingin berakhir. Keduanya telah melakukan research, menetapkan target, dan mengidentifikasi berbagai pilihan yang mereka anggap cukup nyaman untuk dinegosiasikan.
Tapi setelah negosiasi berjalan, seorang negosiator yang ulung akan tetap fleksible karena solusi yang baru untuk masalah yang lama seringkali akan muncul selama proses negosiasi. Jika anda fleksible, maka anda bisa menyesuaikan tuntutan atau target anda untuk menyertakan ide-ide baru tersebut. Bersikaplah terbuka, dan jangan mengabaikan sesuatu yang dikatakan oleh pihak lain cuma karena itu berasal dari pihak lain.
Semoga Bermanfaat..
Admin : Neni Sartika, SE
Sumber : Andi Akbar Muzfa