Translate this Article...
Selain terakumulasinya amyloid, pada penderita alzheimer terjadi penyusutan dan kekusutan pada sel-sel otak sehingga terbentuk rongga-rongga yang berisi cairan cerebrospinal dalam otak hal ini akan mengakibatkan otak kehilangan kempuan memorinya, lambat laun rongga ini akan membesar sehingga kerusakan otak menjadi lebih parah bahkan mengakibatkan kematian bagi penderita alzheimer.
Manifestasi klinik
Tahap awal
- Tidak ingat akan kejadian yang belum lama terjadi
- Tidak dapat mengenali sesuatu/benda yang sebenarnya sudah pernah tahu
- Hilang ingatan
- Gangguan emosi seperti depresi, ketakutan
- Lesu, tidak acuh pada aktivitas sekitarnya.
- Tidak dapat mengenali saudaranya sendiri
- Berangan-angan
- Sukar berjalan, lama kelamaan berjalan dengan menyeretkan kaki
- Mengalami serangan tiba-tiba (seizures) pada beberapa penderita.
- Pendidikan terhadap pasien dan keluarganya mengenai alat-alat bantu ingatan, diet dan tindakan-tindakan pengamanan mungkin dapat memperlambat perkembangan gejala.
- Pemberian obat cognex untuk memperlambat atau mengembalikan gejala-gejala dini penyakit Alzheimer.
Pengkajian fisik didasarkan pada pengkajian neurologis menunjukkan kemunduran yang progesif dari kondisi fisik dan mental. Keluarga atau orang terdekat melaporkan pasien memperlihatkan penurunan daya ingat ringan, tidak tertarik pada lingkungan, kurangnya perhatian. Bila penyakit menjadi berat, kehilangan daya ingat terhadap hal-hal yang telah lama menjadi tetap masih baik, kepribadian mengalami kemunduran gangguan motorik seperti aproksia menjadi tampak. Pada tahap akhir koordinasi antara tangan dan mata lemah.
Control terhadap defekasi dan berkemih hilang, tidak mengenali keluarga lagi, sering terjadi inkoherensi pada bicaranya, langkaah jalannya menjadi atoksis terjadi perubahan emosional secara menonjol. Penurunan berat badan terjadi saat pasien lupa makan, agitasi meningkatkan dan menolak makan. Kaji respon keluarga dan orang terdekat terhadap kondisi pasien dan dampaknya terhadap lingkungan rumah.
Diagnosa Keperawatan
- Perubahan proses berfikir yang berhubungan dengan neuron dan demensia progesif.
- Resiko tinggi terhadap cedera yang berhubungan dengan perilaku impulsive, kerusakan pertimbangan, kurang penglihatan dan disfungsi perilaku.
- Ansietas yang berhubungan dengan kehilangan kognitif dan penurunan daalam konsep diri.
- Kerusakan komunikasi verbal yang berhubungan denga kehilangan kognitif.
- Defisit perawatan diri yang berhubbungan dengan konfusi, kehilangan kognitif dan perilaku disfungsi.
- Gangguan pola tidur berhubungan dengan ansietas, kelambatan berpikir dan tidak keseimbangan aktivitas.
- Mendukung Fungsi Kognitif
- Peningkatan Keamanan Fisik
- Mengurangi Ansietas
- Meningkatkan Komunikasi
- Meningkaatkan Kemandirian dalam aktivitas perawatan diri.
- Meningkatkan Aktivitas Dan Istirahat Yang Seimbang
Evaluasi
- Mempertahankan fungsi ingatan yang optimal
- Memperlihatkan penurunan dalam perilaku yang bingung
- Dapat bergerak bebas dan mandiri disekitar rumah
- Mengungkapkan rasa keamanan dan terlindung
- Mengungkapkan perasaan ketenangan dan kepuasan diri
- Menunjukan peningkatan kemempuan untuk memahami pesan
- Menunjukkan kemampuan untuk mengekpresikan diri secara verbal
- Dapat melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari pada tingkat yang diperkirakan.
- Mengunngkapkan kesadaran tentang maartabat dan otonomi
- Tetapkan pola tidur dan istirahat pada jadwal teratur
- Mengurangi perilaku melamun pada malam hari
- Menetapkan pola aktivitas pada jadwal yang ditetapkan
.