Translate this Article...
Na Jung : �Seseorang mengatakan bahwa keajaiban itu ada, dan beberapanya mengelak kemudian menyatakan bahwa keajaiban itu adalah hal yang mustahil. Tapi pada akhirnya, bila dimensi sudah berubah menjadi kacau, semua orang akan memohon agar keajaiban itu terjadi dan menunggu. Itulah kenapa keajaiban itu haruslah ada. Karena harapan itu harus tetap bersinar, kapanpun-di titik yang paling amat menyakitkan, keajaiban adalah satu-satunya pengharapan.�
Sinopsis Reply Me / Answer Me 1994 episode 12 part 2
Re Ki dengan kaku melihat kearah Joo Gyeong. Ada jarak diantara keduanya, hubungan keduanya terlihat sangat canggung. �Kau datang?� sapa Re Ki seadanya. Na Jung datang ke meja Re Ki. Ia menaruh piringan makanan kesukaan Re Ki dengan keras, hingga menimbulkan suara. Kakak Re Ki menyuruh Na jung untuk duduk di tempat lain, �Jung-ah kau bisa duduk di sana.� Dengan kesal, Na Jung berpindah tempat.
Karena wanita itu juga, Na Jung harus menggeser duduknya, ia tidak lagi duduk di samping Re Ki�karena wanita yang baru saja datang itu mengambil tempat di samping Re Ki. Alhasil, Na Jung harus berbagi tempat duduk dengan Chun Pyo, Yoon Jin, Hae Tae dan Geu Re. Yoon Jin mengomentari betapa cantiknya wanita di samping Re Ki, cantiknya bahkan melebihi kecantikan Na Jung. Hae Tae menatap iba Ke arah Na Jung. Na Jung tak henti-hentinya menatap Re Ki yang tengah berbincang dengan cinta pertamanya.
�Wanita itu adalah cinta pertama Oppa.� Ungkap Re Ki, �Pantas saja ada hubungan yang sangat special diantara keduanya.� Ungkap Hae Tae yang mulai membaca aura milik Re Ki dan Joo Gyeong. �Na Jung-ah, wanita itu lebih cantik dari pada dirimu.� Balas Yoon Jin seraya memperhatikan interaksi antara Joo Gyeong dan Re Ki. �Ah, mengapa cinta pertama itu selalu datang lambat dan mengganggu.� Ungkap Na jung kesal. �Cinta pertama itu tidak pernah ada yang terlihat jelek.� Balas Chun Pyo yang langsung mendapat cekikan dari Yoon Jin.
Re Ki mendapat panggilan dari rumah sakit, ia harus pergi dari pesta itu, �Aku harus pergi sekarang.� Jawab Re Ki . Joo Gyeong pun melakukan hal yang sama, ia meninggalkan pesta dengan alasan, �Aku juga sibuk, perusahaan tempatku bekerja sangat sibuk.� Jawab Joo Gyeon. Mau tak mau, Re Ki harus mengantarkan Joo Gyeon ke perusahaannya, rumah sakit dan perusahaan tempat Joo Gyeon bekerja itu sangat berdekatan.
Joo Gyeong menaiki mobil Re Ki, Joo Gyeong meminta Re Ki untuk bersantai bersamanya, �Bagaimana kalau kau minum teh bersamaku di restaurant yang berada di depan perusahaanku.� Ajak Joo Gyeon. �Maafkan aku, aku benar-benar tidak bisa pergi kemana-mana. Kau bisa naik bus kan dari sini?� tanya Re Ki. Re Ki akan menurunkan Joo Gyeon di terminal bus dan tidak mengantarkannya sampai depan perusahaan.
Acara selesai, Chun Pyo and Yoon Jin memiliki acara specialnya sendiri. Keduanya pergi bersama�meninggalkan Hae Tae dan Na Jung. Na Jung juga sudah memiliki janji dengan Bong Yi. Tinggal Hae Tae yang belum memiliki janji dengan siapapun. Ia mengeluh karena semua orang pergi dan meninggalkannya sendiri.
�Kami akan pergi duluan. Pergi ke konser.� Chun Pyo tersenyum lebar saat mengatakan rencana datenya bersama Yoon Jin. �Konser siapa?� tanya Hae Tae penasaran. �Aku akan memberitahukanmu lagi nanti saat kami selesai menonton, tepatnya dirumah.� Balas Chun Pyo seraya menggandeng Yoon Jin. Mereka berjalan menajauhi Na Jung dan Hae Tae�seraya saling melambaikan tangan. Hae Tae mengalungkan lengannya ke leher Na Jung, �Jung-ah, tinggal kita berdua, bagaimana kalau kita date juga?� tanya Hae Tae dengan nada canda. �Aku juga memiliki janji.� Jawab Na Jung dengan kesal.
�Dengan siapa?� tanya Hae Tae. �Chil Bong. Aku sudah berjanji bahwa kami akan makan mie hitam di Sam Poong Departement Store. Memangnya sekarang jam berapa?� tanya Hae Tae. Saat itu sudah jam 5 lewat, �Ah, kami janjian bertemu tepat pukul 6. Aku harus pergi sekarang.� Na Jung terburu-buru menuruni tangga. Hae Tae hanya mengeluh, �Ah, gadis kampong itu sudah sukses, buktinya ia sudah bisa makan mie hitam di mall.�
Re Ki bertemu dengan Jin Young�pria mungil yang ibunya memiliki penyakit dan harus dirawat, namun keadaan sang ibu sudah mulai agak membaik. �Jin young..� Re Ki bertingkah lucu. �Apakah kau mau makan bersama paman?� tanya Re Ki seraya menggerak-gerakkan kedua jarinya�jari telunjuk dan jari tengah�ke arah Jin Young. Jin Young menggeleng, �Ayahku sudah menjanjinkan sesuatu, ia akan membelikanku makanan dari Mall. Makanan yang sangat aku sukai.� Jawab Jin young. Re Ki tertawa mendengarnya, �jadi kau akan memakan makanan yang dibelikan ayahmu, begitu?� kali ini Re Ki menggerak-gerakan kepalanya dengan cepat. Jin Young mengangguk. �Ibu sudah baikan?� tanya Re Ki pada ibu Jin Young. �Berkatmu, aku sudah baikan dan bisa segera keluar dari rumah sakit ini.� Jawab Ibu. Mereka tertawa bersama.
Re Ki mendapatkan pesan beeper, adik Geu Re meminta bantuannya, �Hyung.. tolong kami. Ibu kami jatuh pingsan dan saat ini ia sedang berada di ruang UGD. Bisakah kau ke sini. Dokter mengatakan bahwa mereka akan melakukan tindakan lebih lanjut pada ibu. Tapi kami belum bisa tenang.� Ungkap Adik Geu Re yang ucapannya terbata-bata karena khawatir. Dengan sigap, Re Ki segera menemui Geu Re dan Adiknya�kedua orang itu berdiri di dekat sang Ibu yang masih belum juga siuman.
�Ibumu tidak apa-apa.� Ungkap Re Ki pada Geu Re dan adiknya�Ia sudah berbicara pada dokter yang menangani Ibu Geu Re tersebut. �Ini hanya shock biasa yang akan pulih dengan cepat. Jangan khawatir.� Re Ki memberikan senyumnya pada Geu Re, ia mengelus-elus rambut Geu Re dengan lembut. Tapi Geu Re belum juga bisa bernafas lega sebelum ibunya benar-benar pulih.
�Ini, beli makanan untukmu dan untuk kakakmu. Kakakmu yang keras kepala ini sepertinya tidak akan pergi dari samping Ibunya walaupun aku sudah menyuruhnya.� Sahut Re Ki. �Pergi dan belilah makanan, kau bilang kau belum makan siang karena ibu jatuh pingsan.� Balas Geu Re pada adiknya yang juga memasang wajah cemas.
�Ini, beli makanan untukmu dan untuk kakakmu. Kakakmu yang keras kepala ini sepertinya tidak akan pergi dari samping Ibunya walaupun aku sudah menyuruhnya.� Sahut Re Ki. �Pergi dan belilah makanan, kau bilang kau belum makan siang karena ibu jatuh pingsan.� Balas Geu Re pada adiknya yang juga memasang wajah cemas.
Teman Ayah�ia memiliki kondisi yang tidak bisa lagi diselamatkan, �Mengapa dokter tidak mengatakan segala hal padaku?! Mengapa ia malah mengatakan tentang penyakitku ini pada istriku. Dokter menyuruh istriku untuk melakukan ini dan itu yang berkaitan dengan penyakitku! Dasar dokter sialan, memang aku ini siapa?!!� teman Ayah marah�ia sama sekali tidak menyadari bahwa kondisinya sudah sangat kronis.
Bong Yi menepati janjinya, ia membelikan kaset untuk Na jung. �Apa restaurant mie hitam di mall itu buka?� tanya Bong Yi pada penjaga toko langganannya. �Katanya sedang diperbaiki.� Jawab wanita itu. �Benarkah?� �Coba saja ke Wendy, di sana juga sama enaknya.� Saran penjaga toko kaset. �Baiklah.� Jawab Bong Yi.r
Di luar ruangan, Istri teman Ayah menangis�ia tak lagi tau harus berbuat apa. �Kasihan sekali suamiku. Ia sama sekali tidak tau apapun.� Ungkapnya. �Orang itu, mengapa ia masih bisa berkata dengan lantang dan kuat seperti itu?! Ia bahkan memiliki stamina yang lebih kuat dari diriku.� Ungkap Ayah dengan nada kesal. Di dalam nada kesalnya itu�kesedihan Ayah sudah tidak bisa lagi terbendung. Sahabatnya berada di situasi yang masa kematiannya sudah sangat dekat, Ayah tak bisa melakukan apapun. Yang bisa Ayah lakukan hanya menemani sang sahabat sampai ajal memanggil.
Chun Pyo dan Yoon Jin menikmati acara pertunjukkan, namun tiba-tiba terdengar deringan dari beberapa beeper di sekeliling mereka. Pesan yang dikirim secara masal, pesan yang dikirim secara bersamaan. Pesan mengenai runtuhnya bangunan Mall. Chun pyo dan Yoon Jin saling menatap tak percaya. Mereka segera bergegas menelpon Na Jung, juga mengkhawatirkan Bong Yi�yang juga tengah bersama Na jung.
Runtuhnya bangunan mall tersebut mengejutkan semua warga Seoul. Mereka harus kehilangan anggota keluarga karena terdampar dan meninggal dunia di tempat kejadian. Team medis segera di kirimkan dan beberapa mobil pemadam kebakaran memadati jalan. Na Jung tak mengerti dengan apa yang terjadi saat itu, ia bingung�mengapa semua orang mendapatkan pesan di beeper secara bersamaan. Saat ia menengok keluar jendela bus�ia baru menyadari sesuatu�bangunan mall runtuh dan orang yang sedang berada di bangunan tersebut adalah Bong Yi.
Mengetahui berita mengerikan tersebut, Hae Tae segera memberikan pesan suara untuk Na jung�ia berkata dengan nada gemetar, �Na Jung-ah, apa kau baik-baik saja. Kau baik-baik saja kan? Bila kau mendengar pesan ini segeralah balas.� Ungkap Hae Tae.
Di tempat lain, Yoon Jin dan Chun Pyo mengurungkan niatnya untuk menonton konser. Mereka mengirimkan pesan pada Bong Yi, �Chil Bong-ah, apa kau baik-baik saja? Kau bersama dengan Na jung kan? Apa kalian tidak apa-apa? Kami sangat mengkhawatirkan kalian. Bila kalian mendengar pesan ini segeralah balas.� Chun Pyo mengakhiri pesan suaranya. Ia memeluk Yoon Jin yang tangisnya tak terhenti. Keduanya sama sekali tak tahu menahu tentang Bong Yi dan Na Jung.
�Sam Poong Departement store runtuh. Ada lebih dari 1000 orang yang masih tertimbun didalamnya.� Berita yang disampaikan itu terdengar oleh Na jung yang tengah berada di dalam bus. Air mata Na Jung berjatuhan, ia sangat mengkhawatirkan Bong Yi. Pernah sekali di kehidupan Na Jung ditinggalkan oleh Kakaknya. Ia tak ingin orang-orang didekatnya meninggalkan dirinya. Dalam tangis, Na Jung terus menerus memikirkan Bong Yi. Setelah turun dari Bus, Na Jung berlari sekuat tenaga. Ini tidak benar kan, Bong Yi tidak apa-apa�tidak akan terjadi apa-apa pada Bong Yi, pikir Na Jung. Ia terus berlari bersama beberapa orang yang juga berlalu lalang�mengkhawatirkan orang-orang yang mereka sayangi.
Sesampainya di perbatasan jalan, Na Jung mencoba menahan tangisnya. Ia melihat ke sekitar dan menemukan satu sosok yang ia cari. Bong Yi. Pria itu melambaikan tangan dari arah yang berlawanan. Na Jung tetap tidak bisa menahan tangisnya. Melihat Na Jung dari kejauhan�Bong Yi tak henti-hentinya melambaikan tangan lalu melangkah secepat mungkin untuk menemui Na Jung.
Na Jung memeluk Bong Yi�tak ingin melepaskannya. Di pundak Bong Yi, Na Jung menangis tak henti. Kekhawatirannya pada Bong Yi benar-benar membuat Na Jung menangis sepenuh hatinya. Bong Yi tak mengerti dengan apa yang terjadi. Pelukan erat Na Jung dicoba ditafsirkan oleh Bong Yi, ia mengaitkan dengan kejadian runtuhnya bangunan Mall. Detik berlalu, Bong Yi dengan ragu membalas pelukan Na Jung. Anjir sweet~
Na Jung : �Seseorang mengatakan bahwa keajaiban itu ada, dan beberapanya mengelak bahwa keajaiban itu adalah yang mustahil. Tapi pada akhirnya, bila dimensi sudah berubah menjadi kacau, semua orang akan memohon agar keajaiban itu terjadi dan menunggu. Itulah kenapa keajaiban itu haruslah ada. Karena harapan itu harus tetap bersinar, kapanpun-di titik yang paling amat menyakitkan, keajaiban adalah satu-satunya pengharapan.�
Pasien dilarikan di rumah sakit tempat Re Ki bertugas. Sebisa mungkin Re Ki menangani banyak pasien. Wajahnya terkena lumuran darah dan baju putih dokternya sudah tak lagi putih karena bercak darah dari korban yang coba ia tolong. Satu orang korban meninggal dunia adalah Ayah dari seorang pria kecil yang ia kenal. Pria paruh baya yang juga memiliki jam sama dengan Re Ki. Re Ki tak bisa menahan tangisnya, bendungan air mata itu mengalir deras bersamaan dengan semakin banyaknya korban yang berdatangan.
Na Jung : �Keajaiban hanyalah keajaiban, hal yang terjadi secara random. Ada banyak ketidakberuntungan yang datang beruntun-hal yang tak pernah disangka-sangka. Hidup yang hanya percaya pada keajaiban itu adalah hal yang sangat perih dan pedih.�
Teman Ayah meninggal dunia. Malam sebelum ia meninggal, teman Ayah itu berkata, �Aku tidak lagi memikirkan tentang kematian.� Ungkapnya seraya tertawa. �Jangan mau dibodohi oleh dokter itu. Kau mungkin akan hidup lebih panjang dari pada diriku.� Jawab Ayah menutupi fakta yang terjadi bahwa tak ada lagi cara bagi pria yang malam itu ada dihadapannya�untuk bertahan hidup.
Ayah membawakan sebungkus nasi kering kesukaan temannya, di hadapan karangan bunga Ayah menangis, �Mengapa kau pergi, kau brengsek! Mengapa kau meninggalkan istri dan anakmu yang kecil itu seperti ini?! Ada banyak orang-orang jahat di dunia ini, mengapa bukan mereka saja yang menggantikan tempatmu. Yang harus kau lakukan adalah bertahan hidup, tapi mengapa kau meninggalkan anak dan istrimu seperti ini!!! Mengapa?!!� Ayah menundukan diri�tak lagi bisa berkata apapun, tangis itu menyertai pemakaman yang berlangsung saat itu.
Na Jung : �Pada akhirnya, keajaiban itu sebuah kemungkinan. Keajaiban hanya terjadi pada satu orang saja dari 9999 orang di dunia ini. Hidup itu, sangat sulit dan kejam. Tapi entah bagaimanapun, kita memang membutuhkan keajaiban bukan? Dari pada memiliki pengharapan yang kemungkinannya kosong. Sebuah keajaiban yang kemungkinannya terjadi satu kali dari 100.000 hal kejadian yang terjadi di dunia. Dengan hal itu, kita akan memiliki pengharapan.�
Juli 7, 1995
Di tanggal berikutnya, tanggal yang sudah sangat ditunggu-tunggu oleh Na Jung. Ia sudah tampil sangat cantik, menunggu kedatangan Re Ki. Waktu berjalan cepat, Re Ki tak kunjung datang. Na jung mulai hilang harapan, ia mencoba mengganti pakaianya dengan pakaian rumah. Tapi tak lama, Ibu memberitahukan bahwa Na Jung mendapatkan telepon dari seseorang. Seseorang tersebut ternyata, Re Ki. Re Ki memastikan diri bahwa ia akan datang menjemput Na Jung�hanya saja ia akan datang telat.
Waktu yang ditunggu pun datang, Re Ki menunggu tepat di depan kotak surat keluarga Sung. Dengan gugup Na Jung keluar dari rumah, ia menahan bibirnya untuk tidak melengkungkan senyum. Jangan memperlihatkan rasa cintanya yang berlebihan, karena mungkin Re Ki akan merasa sangat tersanjung�pikir Na Jung. Karena itu, Na Jung mengubah cara bicaranya�ia berpura-pura marah. Re Ki tersenyum membalas sikap Na Jung. Ia mengulurkan tangannya�membiarkan Na Jung meraih tangan itu.
�Mau kemana memang?� tanya Na Jung. �Tentu saja menonton konser.� Jawab Re Ki. �Kau tidak lupa?� sahut Na Jung. �Itu bukan hal yang bisa dilupakan, kan?� Re Ki tersenyum. �Jung-ah, sudah lama sekali kita tidak jalan bersama.� Re Ki mengulurkan tangannya, dan Na Jung meraihnya.
Na Jung : �Dari 7 juta kemungkinan, berapa banyak kemungkinan yang bisa kudapat untuk seseorang yang kusukai juga menyukai diriku? Bagiku, saat ini.. keajaiban itu mungkin terjadi.�
Hari itu adalah hari milik Na Jung dan Re Ki. Sama seperti episode ini�episode ini adalah episode tentang cinta Re Ki yang terbalaskan oleh Na Jung. Should I kill the PD-nim?!
Bersambung Sinopsis Reply Me / Answer Me 1994 episode 13