Sinopsis Reply Me / Answer Me 1994 episode 7 part 2

Translate this Article...


*Hal sederhana yang kadar manisnya ngelebihin 100000000000 karun gula.*



Sinopsis Reply Me / Answer Me 1994 episode 7 part 2


Chun Pyo sepertinya sudah terbiasa untuk mengelilingi Seoul dengan dirinya sendiri. Ia tidak perlu lagi ditemani oleh siapapun, ia bisa dan tau, arah mana dan bus mana saja yang harus ia tumpangi. Seperti siang itu, Chun Pyo berjalan-jalan mengelilingi Seoul untuk mengisi liburan musim panasnya, yang nantinya ia akan kembali pulang ke desa untuk menemui orang tua tercinta. Chun Pyo tak hanya mempelajari tentang alur jalan di Seoul, ia juga perlahan memperbaiki logat bahasanya. Chun Pyo yang tak suka di panggil sebagai anak desa, ia sedikit demi sedikit mengikuti logat Seoul. Tapi bagaimana pun juga, logat kental daerahnya tak bisa terpisahkan dari cara Chun pyo berbicara.


Chun Pyo  menaiki sebuah bus. Pandanganya tertuju pada seorang perempuan cantik yang sangat manis. Perempuan itu berjalan ke arah Chun Pyo dan duduk di sampingnya. Sayangnya, itu hanya khayalan Chun Pyo saja. Yang duduk di sebelahnya malah�. Seorang wanita tua lengkap dengan 1 orang cucu.



Na Jung menjanjikan pada ketiga orangnya, untuk mempertemukan mereka dengan para pria tampan dari jurusan kedokteran. Perjanjian pun dibuat, pertemuan dilaksanakan di sebuah restaurant. Tiga wanita cantik itu sudah dandan habis-habisan, menggunakan make up dan lipstick yang tebal. Mereka berharap benar-benar bisa berkencan dengan para pria tampan.



Tapi ternyata Na Jung salah. Ini sebenarnya, Na Jung yang oon karena mempercayakan urusan memilih pria tampan untuk kencan buta, atau memang Re Ki yang kelewat innocent. Cute~~ Na Jung sebelumnya sudah melakukan kompromi dengan Re Ki. Ia meminta Re Ki untuk mengenalkan pria terbaik dari jurusan kedokteran untuk dijadikan pasangan kencan buta ketiga orang wanita teman Na Jung. Tapi pada akhirnya, Re Ki harus menahan diri dari omelan Na Jung.



Re Ki membawa para sunbae dengan badan gembul dan dandanan yang super udik. Ketiga pria dari militer itu berhasil membuat para wanita merinding. Dengan kesal, Na Jung menatap ke arah Re Ki, ia mengancam, �Apa kau ingin mati?!!!� ungkap Na Jung seraya menutupi wajahnya dari terkaman para wanita temannya. Ketiga wanita itu merasa kecewa dengan ketiga pria yang datang. Sangat kecewa.




Tapi, kekecewaan itu mereka lampiaskan dengan meminta nomor beeper milik Re Ki. �Sseu Re Ki?� tanya Na Jung ulang. Tidak ingin membagi Re Ki dengan siapapun, sebisa mungkin Na Jung mengatakan banyak alasan. �Ia tidak terbiasa berbicara dengan baik.� Ujar Na Jung. �Ah, aku suka hal itu, daripada berbicara banyak hal yang omong kosong seperti sunbae tadi.� Jawab wanita muda yang lain. �Dia juga tidak bisa bersikap baik.� Na Jung melanjutkan usahanya. �Kau ini, dia sangat baik.� Ucap gadis di hadapan Na Jung. Namun tak ada satupun yang berhasil melumpuhkan niat ketiga wanita tersebut untuk meminta nomor beeper milik Re Ki.



�Ah, ia sudah punya pacar. Mereka bahkan tinggal di satu atap.� Cetus Na Jung dengan mata penuh keyakinan. Para wanita itu membelalakan matanya dengan kecewa.



Yoon Jin dan Hae Tae berada dalam bus yang sama. Mereka kembali ke daerahnya masing-masing dengan jalan yang sama pula. Yoon Jin sama sekali tertanggu dengan adanya Hae Tae. Hae Tae selalu mengganggu waktu meditasinya mendengarkan lagu-lagu milik Seo Tae Ji. �Lagu apa ini?� tanya Hae Tae saat bus mulai melaju. Hae Tae mengambil headset dari telinga sebelah kiri Yoon Jin dan memasangkannya ke telinganya sendiri, �Ah.� Pekik Hae Tae. Kali ini ia mengambil kaset yang tengah di genggam Yoon Jin. Kaset yang bertuliskan nama sang legend, idola yang sangat Yoon Jin kagumi, Seo Ta Ji.



Bukan  hanya sampai disitu, Hae Tae bahkan tidur di pundak Yoon jin. Yoon Jin harus  beberapa kali mengawaskan diri, ia mendorong keras kepala Hae Tae agar menjauh dari pundaknya. Tapi, bagaimanapun kuatnya Yoon jin mendorong kepala Hae Tae, kepala itu akan tetap jatuh pada pundak Yoon Jin.


Sebuah berita mengejutkan dari seorang politikus yang meninggal dunia membuat semua orang harus menghentikan aktifitasnya. Seeeemua orang dengan saksama mendengarkan berita yang tengah disampaikan oleh satu channel tv yang disiarkan di segala penjuru Seoul. Berita itu mengenai kim il sung yang meninggal dunia. Ibu dan Ayah pun tak habis pikir tentang berita seperti itu. Na Jung, Re Ki dan segerombol pria-wanita-kencan-buta juga memfokuskan diri pada berita.



Karena terlalu serius menonton berita, Hae Tae hampir saja ditinggal pergi oleh bus yang ia tumpangi. Untung saja Yoon jin mengancam supir bus dengan mengambil kunci bus itu. Berkat Yoon Jin, Hae Tae bisa kembali meneruskan perjalanan pulangnya. Untuk membalas kebaikan Yoon jin, Hae Tae mencoba menawarkan es krim yang ia potong dengan hati-hati. Hae Tae bahkan memberikan Yoon Jin porsi besar dari es krim miliknya, tapi Yoon jin menolaknya mentah-mentah.


Re Ki mendapatkan telepon dari sunbae yang beberapa waktu lalu diajaknya berkencan buta dengan teman-teman dari Na Jung. Sunbae itu ternyata tertarik pada Na Jung. Hal yang ingin sunbae inginkan hanya nomor beeper milik Na Jung. Tapi, Re Ki pun melakukan hal yang sama. Ia tak ingin membagi Na Jungnya pada siapapun. Siapapun. Penolakan lain yang membuat Sunbae meninggalkan niatnya adalah, Re Ki secara terang-terangan menyatakan bahwa Na Jung...� �Iya. Dia sudah memiliki kekasih.� Ungkap Re Ki saat Sunbaenya terus menerus memaksanya untuk memberikan nomor beeper milik Na Jung.




Sebuah pertandingan besar di stadiun raksasa Baseball dilaksanakan. Picther terbaik team yaitu Chil Bong Yi tentu saja berpartisipasi dalam kejuaran baseball ini. Ia sudah berdiri dengan sigap di tengah lapangan. Ada satu hal yang hilang, hal yang sangat Bong Yi tunggu-tunggu. Matanya tak kunjung berhenti memperhatikan satu persatu penonton yang hadir di stadiun itu. Ia mencari seseorang, Na Jung. Bong Yi meminta Na Jung untuk datang, menonton pertandingannya. Kehadiran Na Jung sudah cukup memberikannya semangat untuk menang.



Bong Yi terus menerus mencari-cari gadis itu. Tak lama, senyum manis Bong yi melengkung cantik. Mataharinya bersinar, karena Na Jung datang. Na Jung berjalan perlahan, mencari-cari tempat duduk yang kosong. Tepat saat Na Jung melihat ke arah lapangan, Bong Yi memberikan salamnya pada Na Jung. Bong Yi membuka topinya, lalu mengangkatnya ke udara. Salam penghormatan, special hanya untuk Na Jung. Na Jung melihat ke kanan dan kiri, Bong Yi memberikan salam untuk siapa? Lalu ia menunjuk ke dirinya sendiri, dan tersenyum. Sweet~~ me dying already. Me dying. Dying. Die-ing. D-y-i-n-g.




Pertandingan berjalan dengan sangat baik. Di bagian akhir, team Bong Yi memenangkan kejuaraan. Ia bahkan mendapatkan bola baseball yang baru saja dilemparnya.




Selesai pertandingan, seluruh atlet memberikan penghormatan mereka kepada penonton. Mereka membungkuk secara bersamaan di depan kursi penonton.



Bong Yi melakukan hal yang special pada Na Jung, untuk yang kedua kalinya. Ia mengajak Na Jung untuk berjalan pelan. Bong Yi berjalan di rerumputan, Na Jung dengan ragu melangkahkan kaki di tengah-tengah kursi penonton yang sudah kosong.



Bong Yi tak henti-hentinya memandang Na Jung. Na Jung hanya menatap tak mengerti ke arah Bong Yi. Mereka berjalan ke arah yang sama, saling beriringan tapi tak berdekatan. Bong Yi tersenyum sangat manis selagi memperhatikan Na Jung.




Sampai hampir di ujung jajaran kursi penonton, Bong Yi menghentikan langkahnya. Ia tersenyum lalu menadahkan tangan, memberikan arahan tanpa suara pada Na Jung, agar Na Jung juga menadahkan tangannya. Masih dengan ketidak mengertiannya, Na Jung melakukan apa yang Bong Yi inginkan, Na Jung menadahkan tangannya.



Dengan akurat, Bong Yi melempar pelan bola baseball kebanggaannya ke arah Na Jung. Na Jung menangkapnya dengan tepat. Hap! Respon yang Na Jung berikan hanya senyuman, ia memperhatikan bola baseball yang ada di tangannya.



Seoul, 2013
Kelima pria tampan itu sibuk mengobrol dan berkumpul, membiarkan Yoon jin dan Na Jung menonton video pernikahan yang masih diputar. Na Jung mencari-cari bir di meja yang ternyata seluruh botolnya sudah kosong. Ia lalu memanggil suaminya, �Yeobo!!� panggil Na Jung. Tak juga ada yang menyahut, Na Jung kembali berteriak, �Ya!! Kim Jae Joon!!� Re Ki hanya menengok sedetik tanpa membalas apapun. Kemudian yang menyahuti panggilan Na Jung malah Hae Tae.


"Ya!! Kim Jae Joon!! Kau benar-benar tidak mendengarku. Aku bilang beli beer sekarang, atau aku akan mengacaukan permainan itu." seru Na Jung. Hae Tae menanggapinya, "Ah, ahjumma ini. Kalau dia sudah bilang ia akan mengacaukan permainan maka ia akan melakukan hal itu. Lihat Yoon Jin. Belajarlah dari Yoon Jin, Ahjumma Na Jung. Ia sudah menjadi sedikit lebih membaik setelah menikahi suaminya yang sangat baik." jawab Hae Tae. Dipuji seperti itu malah membuat Yoon Jin mengumpat pelan.



Kelimanya berdiri, untuk bersama-sama pergi membeli bir seperti yang disuruh Na jung. Dompet untuk membeli bir di pegang oleh Na Jung. �Yeobo!!� seru Na Jung lagi seraya melempar dompetnya ke arah sang Yeobo. Orang pertama yang melihat ke arah panggilan Na Jung adalah Re Ki. Dan kemudian, seseorang dengan tangan kekar menangkap dompet yang dilempar oleh Na Jung. Yang lain bersorak karena kelihaian tangkapan dari sang Yeobo.



Seoul, 1994
Ibu membelikan AC untuk keluarga Sung. AC yang ditaruh di ruang tengah. Malam itu, Na Jung, Re Ki, Chil Bong, Hae Tae, Chun Pyo, dan Yoon Jin meminta Ayah agar memperbolehkan mereka tidur di ruang tengah. Mereka memberikan banyak alasan. "Aku rasa biaya AC tidak semahal yang Ayah kira." ungkap Geu Re. "Apa Ayah tidak kasian pada Chil Bong. Iya sudah melempar banyak bola. Berapa.. berapa banyak yang kau lempar?" tanya Re Ki pada Bong Yi. "70.. ah.. 150 bola." jawab Bong Yi yang kemudian membual agar diperbolehkan tidur di ruang tengah. Karena udara di ruang tengah lebih sejuk ketimbang di kamar mereka yang hanya menggunakan kipas angin. Pada akhirnya, Ayah membiarkan mereka tidur bersama. Sweet~



Bersambung Sinopsis Reply Me / Answer Me 1994 episode 8



Previous
Next Post »
Blogger Academia Blog ini terdaftar sebagai Alumni Blogger Academia tahun 2015 dengan Nomor Induk Blogger NIB: 015182166, dan dinyatakan Lulus sebagai salahsatu dari 100 Web/Blog Terbaik Blogger Academia tahun 2015.

Mohon laporkan jika terjadi penyalahgunaan Blog dan atau terdapat pelanggaran terhadap konten/artikel yang terindikasi memuat unsur Pornografi, Perjudian dan Hal-hal berbau Sara.

Hormat kami,

Andi Akbar Muzfa, SH
Ketua Blogger Academia
Pimpinan Advokat dan Konsultan Hukum ABR & Partners