Sinopsis Reply Me / Answer Me 1994 episode 13 part 2

Translate this Article...


Chil Bong Yi : �Mereka yang mengisi hidupnya dengan mempelajari beberapa bidang study akan mendapatkan hasil�waktu yang mereka habiskan untuk belajar harus menghasilkan sesuatu hal yang dapat dibanggakan�mereka selalu mengatakan bahwa waktu yang dibutuhkan tersebut adalah 10.000 jam. 10.000 jam yang diberikan untuk mendisiplinkan diri. Mozart, Beatles, Steve Jobs, and Kim Yoona, juga. Keberhasilan mereka bukan karena talent yang mereka bawa dari lahir ataupun keberuntungan, melainkan karena usaha dan kerja keras mereka. Mungkin teori itu juga berlaku pada hubungan persaudaraan, juga dalam percintaan. Dari pada menunggu adanya keberuntungan atau keajaiban yang datang, segala hal harus dilakukan dengan usaha keras melintasi banyak rintangan dan halangan. Hal itu belum berakhir sampai benar-benar berakhir..�


Sinopsis Reply Me / Answer Me 1994 episode 13 part 2


Re Ki juga memeriksa bagian perut yang baru saja dijahit hasil dari operasi yang dilakukan oleh team dokter beberapa waktu lalu. Geu Re merasa malu saat Re Ki mengecek bekas jahitan yang berada di perutnya. Saat Re Ki mengecek bekas jahitan tersebut, wajah Geu Re memerah karena menahan malu. Re Ki meninggalkan Geu Re yang masih tersipu-sipu malu�ia tertawa senang di balik selimut rumah sakit yang menyelubungi badannya.


�Hei, awas.. awas.. tanganmu.� Re Ki membuka perban yang menutup luka bekas jahitan. �Ah, bekas jahitannya sudah membaik. Di jahit dengan sangat rapih.� Jawab Re ki. �Ah, bila kau bosan, beeper aku nanti malam, di dekat sini ada permainan, kita bisa main sebentar di sana.� Re Ki sangat memperhatikan Geu Re. Geu Re mengangguk lalu tersenyum manis.


Na Jung mempelajari gerakan seorang-yang tengah menunggangi-kuda dari Yoon Jin. Seperti instruktur senam�Yoon Jin memberikan arahan dengan suara yang lantang. Entah sudah ratusan kali mencoba, Na Jung tak bisa melakukan gerakan tersebut, sangat amat sulit. Ia bahkan heran dengan dirinya sendiri, mengapa tetap tidak bisa padahal sudah dicoba beberapa kali. 



�Kau harus meluruskan punggungmu. Juga kakimu luruskan. Di luruskan. Luruskan jung-ah.� Pekik Yoon Jin memberikan arahan. �Ah, mengapa aku tidak bisa melakukan hal ini. Ini sangat tidak mudah bagi orang-orang yang pernah mengalami sakit punggung.� Na Jung belum selesai sampai di situ, ia terus berusaha. �Ah, Re Ki Oppa benar-benar pintar, ia menyuruhmu untuk bisa menguasai gerakan seperti itu�padahal kau sama sekali tidak bisa�bila kau tidak bisa melakukannya kau tidak akan mendapatkan uang 300 dollars itu kan.� Jawab Yoon Jin.



�Yoon Jin-ah..� Na Jung berbisik. �Oppa mengajakku makan malam besok. Aneh kan?� ungkap Na jung. �Ia pasti akan mengatakan hal yang tidak-tidak, mungkin karena kau selalu meminta dipeluk jadi ia merasa tidak nyaman dan akan membahas hal tersebut besok malam. Atau mungkin ia akan mengatakan �Aku merasa tidak nyaman berada didekatmu� atau �aku sudah memiliki pacar jadi jangan dekati aku� mungkin seperti itu.� Jawab Yoon Jin. �Apa aku harus menolaknya.� Tanya Na jung.


�Jangan ditolak, ia akan mengajakmu di lain waktu. Katakan saja bahwa kau memiliki kepentingan dan kau tidak bisa datang, katakan hal itu saat kau menelponnya.� Saran Yoon Jin. Na Jung selalu melakukan apa yang Yoon jin katakan, semua nasihat Yoon Jin ia terima.

Malam harinya, mood Na Jung sedang tidak membaik�karena dirinya belum juga bisa melakukan gerakan seperti diinginkan oleh Re Ki. Na Jung memojokkan dirinya di sudut ruangan dekat dengan pintu kamar. Bong Yi memasuki kamar Na Jung�ia membuka pintunya dengan hati-hati. Bong Yi  hanya ingin mengingatkan Na Jung bahwa film yang tengah ditunggu-tunggu oleh Na Jung dan keluarga Sung sudah dimulai.


Dengan malas, Na Jung menarik selimutnya. Bong Yi bertanya, apakah Na Jung sakit? Na Jung menggeleng, ia tak memberitahukan apapun�Na Jung hanya menyuruh Bong Yi untuk mematikan lampu saat Bong Yi keluar dari kamar. Na Jung akan terlelap lebih awal dan modus Bong Yi untuk selalu bersama Na Jung pun gagal. Sebelum menutup pintu, Bong Yi memperhatikan Na Jung�tanpa bisa melakukan apapun. Poor you, little puppy~


�Jung-ah, film kesukaanmu sudah dimulai apa kau tidak menontonnya?� tanya Bong Yi seraya mendekati Na Jung�yang tengah menarik selimutnya. �Tidak. Aku akan tidur lebih awal.� Jawab Na Jung. �Apa kau sakit?� tanya Bong Yi. Lagi. �Tidak. Ah, jangan lupa matikan lampunya.� Pinta Na Jung pada Bong Yi�ia melakukan sesuai dengan yang Na Jung pinta.



Saat tengah menonton televisi bersama dengan Ayah, Ibu, Yoon Jin�Bong Yi menawarkan diri untuk membelikan makanan ringan. Ayah sangat senang dengan sikap baik Bong Yi. Tapi Yoon Jin terpikirkan bahwa makanan ringan yang baru saja disebutkan Bong Yi itu bukankah makanan ringan kesukaan Na Jung. Tanpa pikir panjang, dengan berjuta senyuman�Bong Yi meninggalkan rumah sung untuk membeli makanan special kesukaan Na Jung.


Benar saja, dua orang senior yang merasa tersaingi itu melakukan ulah yang mencelakakan Bong Yi. Mereka sengaja menaruh gawang tepat dihadapan Bong Yi�bagian bawah besi dari gawang tersebut, sengaja mereka jatuhkan tepat di atas kaki Bong Yi. Bong Yi mengaduh kesakitan, ia tidak mampu berdiri. Sahabat Bong Yi segera datang membantu.


Yoon Jin kembali mengeluarkan jurus kesalnya�ia mencekik Chun Pyo karena Chun Pyo tidak berada di dipihak Yoon Jin. Yoon Jin merasa tersinggung dengan perkataan yang dikatakan oleh dosen universitas mereka�beberapa hari lalu saat keduanya mengunjungi ruang dosen. Benar-benar sangat membuat Yoon Jin kesal, tapi bagi Chun Pyo�hal itu adalah hal yang biasa, tidak perlu dimasukkan ke dalam hati. Perkataan Chun Pyo yang baik hati itu malah  mendapat cekikan dari Yoon Jin. Yoon Jin sama sekali tidak bisa menerima saat orang lain mengolok-olok dirinya, terlebih membandingkan dirinya dengan orang lain. Dosen tersebut tanpa sadar menyinggung Yoon Jin bahwa Yoon Jin di tahun ajaran ini tidak mendapatkan beasiswa�beasiswa itu diambil oleh orang lain. Rasa kesalnya, ia lampiaskan pada sang pacar. Kyeopta~


Teman Bong Yi mencoba memberikan pengertian kepada mereka yang menjahati Bong Yi. Mereka berbicara bersama di sebuah kedai, dengan arak untuk menjernihkan pikiran. Atlet tak memerlukan adu otot untuk menyelesaikan masalah�suportifitas mereka tinggi. Teman Bong Yi tersebut memberikan banyak penjelasan, mengenai Bong Yi�mengapa para pelatih memberikan perlakuan khusus pada Bong Yi. Perlahan, semua penjelasan tersebut membuat kubu yang membenci Bong Yi pun paham dengan situasi yang terjadi. Mereka bersedia meminta maaf pada Bong Yi.


�Kami tidak sengaja, apa karena ia anggota kebanggaan team jadi kami harus langsung meminta maaf kepadanya.� Ungkap pria itu. In Sung menjawabnya, �Apa kalian merasa iri pada Chil Bong?� Pria itu menjawab dengan pernyataan yang menyatakan bahwa dirinya memang benar-benar merasa iri dengan Bong Yi, �Chil Bong Yi lahir di keluarga kaya. Ayahnya selalu mentraktir para pelatih. Mereka bahkan dibelikan sebuah TV. Ayahku yang hanya pekerja biasa�mana bisa memikirkan untuk membelikan tv kepada para pelatih. Tenang saja, luka itu akan sembuh. Ia memiliki banyak orang yang berada di sisinya�banyak orang jadi tidak usah khawatir. Team dokter akan menangani Bong Yi selama 24 jam.� Ungkap pria yang merasa iri pada Bong Yi.



�Kalian berasal dari sekolah tinggi yang sama dengan Bong Yi bukan? Apa kalian tidak tahu, di awal Chil Bong sama sekali tidak memiliki kemampuan sehebat ia sekarang�saat ini. Ia melakukan segala hal untuk melatih kemampuan baseballnya itu dengan sangat keras. Chil Bong akan bangun pagi-pagi sekali untuk berlatih, berlari mengitari lapangan dan melakukan lemparan bola sebanyak lebih dari 500 kali. Ia bahkan memohon pada para senior untuk mengajarkannya bagaimana cara menjadi anggota baseball yang handal. Ia memulainya dari nol. Semua hasil yang ia raih sampai saat ini bukan karena ia jenius dalam bermain baseball�tidak seperti yang diberitakan di majalan olah raga tersebut. Bong Yi tidak lahir dengan kemampuan baseball yang handal�ia melatihnya terus menerus. Apa kalian tidak tahu, Chil Bong pasti tidak mengatakan apapun�ia memilih kalian berdua untuk masuk ke dalam team dalam pertandingan Nasional.� In Sung�sahabat Bong Yi�mengatakan segala hal tentang Bong Yi.

Chil Bong Yi : �Usaha itu tidak terlihat, yang terlihat hanyalah hasil. Karena hal itu, banyak orang-orang yang berhasil dalam beberapa bidang dicap karena mereka lahir dengan kejeniusan atau beberapa menyatakan bahwa kesuksesan mereka mungkin hanya sebuah keberuntungan.�


Ayah dan Ibu�mereka berada di satu restaurant yang sama dengan Kim Min Jong (*Ahjusshi yang muncul sebagai penyanyi di acara pernikahan Na Jung. Ini lah permulaan mengapa Ayah mampu mengundang bintang tv Kim Min Jong ke acara pernikahan Na Jung. Awalnya, Ayah dan Ibu sama sekali tak mengetahui bahwa tak jauh dari tempat mereka duduk�Kim Min Jong juga tengah menikmati pesanannya. Kim Min Jong tak sendirian, ia bergerombol dengan teman-temannya yang lain. Karena tidak mengetahui keberadaan Kim Min Jong di tempat tersebut, Ibu dan Ayah sibuk bergosip tentang Kim Min Jong.



�Aku tidak mengerti apa bagusnya team duet Blue itu? Lagu mereka tidak terlalu bagus. Dan salah satu pria yang bersikap keren itu selalu meletakkan tangannya seperti ini.� Ungkap Ibu seraya memperagakan ciri khas Kim Min Jong�ia memegang hidungnya sendiri dengan melentikkan jari. �Hal itu sama sekali tidak keren. Badannya saja sangat kurus, apa bagusnya. Yeobo~ Kepopuleran Kim Min Jung sama seperti balon sabun, akan mudah meletus dan hilang.� Ibu melanjutkan memakan pesanannya setelah mengomentari Min Jong.



Keduanya saling membicarakan tentang Kim Min Jong dan berbagai kabar burung yang hinggap di telinga penduduk Seoul. Sampai pada akhirnya, Ibu yang tanpa sengaja menoleh ke arah kanan�ia menemukan Kim Min Jong tengah berbincang-bincang. Ibu langsung saja menutupi wajahnya karena malu�apa Kim Min jong mendengar pembicaraan yang baru saja Ayah dan Ibu perbincangkan? Kalau ia, betapa malunya mereka bila Kim Min Jong mendengar hal tersebut.


Karena merasa tidak enak, Ibu dan Ayah saling berbisik satu sama lain. Mata mereka tak terlepas dari memandangi Kim Min Jung. Ayah berbisik senang saat Kim Min Jung pergi dari mejanya, setelah selesai menyantap hidangan pesanannya. Ibu pun tersenyum, ia menyuruh Ayah untuk duduk di tempat bekas kursi yang baru saja diduduki oleh Kim Min Jung. Ibu ingin menguji theorynya, apakah dalam jarak tersebut�antara  dirinya duduk dan tempat Kim Min Jung�suara Ibu terdengar jelas?


Ibu mengulang apa yang baru saja ia katakan pada Ayah tentang Kim Min Jung�dengan tone yang sama. Ayah mengangguk pasrah, suara Ibu terdengar sangat jelas. �Apa suaraku terdengar nyaring?� tanya ibu. Ayah mengangguk, �Aku rasa kau tadi mengatakannya tidak sekeras itu, coba turunkan volume bicaramu.� Pinta Ayah. Ibu melakukan hal yang Ayah suruh�dengan nada dan volume yang lebih kecil, �Aku rasa popularitas Kim Min Jong itu akan samam seperti gelembung sabun, kan?� ungkap Ibu. �Terdengar sangat jelas juga.� Jawab Ayah pasrah.



Tak lama berselang, orang yang sedang mereka khawatirkan itu datang, Kim Min Jung datang menghampiri Ayah. Tanpa disangka, Kim Min Jung mengenal Ayah�yang merupakan seorang pelatih team baseball di Seoul. Mereka saling bersalaman dengan kecanggungan. Tapi kemudian, tanpa malu-malu�Kim Min Jung meminta tanda tangan Ayah karena sudah sejak lama ia menjadi penggemar dari regu baseball yang Ayah latih. Min Jung bahkan tersenyum bahagia saat Ayah menuliskan kata-kata, �untuk Kim Min Jung�. 



Kim Min Jung harus meminjam uang dari Ayah karena semua kartu kreditnya ternyata kosong. Ayah tak enak untuk menolak, akhirnya ia membayarkan makanan pesanan milik Min Jung. Dengan canggung, Min Jung berjanji untuk segera membayar semua uang yang baru saja Ayah pinjamkan. Min Jung memberikan nomor teleponnya. Sebelum ia pergi�Min Jung mengira bahwa bayi yang dibawa itu (*suk suk) adalah cucu�padahal itu adalah anak Ayah dan Ibu. Min Jung berhutang budi pada Ayah dan Ibu�ia membalas kebaikan Ayah dengan menghadiri pernikahan Na Jung di tahun 2002. Sweet.



Geu Re mendapat kunjungan dari Chun Pyo�seperti pesanan Geu Re, Chun Pyo membawa buku favorite yang diinginkan Geu Re. Sebelum pergi, Geu Re memberitahukan tentang kondisi Bong Yi yang kakinya terluka�dan Bong Yi dirawat di rumah sakit yang sama dengan dirinya�di rumah sakit ini. Mendapatkan kabar seperti itu, Re Ki memikirkan banyak hal tentang Na Jung dan kompetisi mendapatkan Na Jungnya dengan Bong Yi. �Bagaimana dengan Bong Yi? Dia juga pasti sangat sibuk?� tanya Re Ki. �Apa sunbaenim tidak tahu, Chil Bong terluka. Lebih spesifiknya lagi dibagian kaki. Ia tidak apa-apa kan, hanya terluka?� tanya Geu Re. Re Ki tak menjawabnya�ia sibuk dengan pikirannya sendiri.


Bong Yi berjalan dengan menggunakan tongkat, kakinya harus diperban dan ia harus tetap berada di rumah sakit karena diharuskan untuk melakukan banyak tahapan dalam penyembuhan. Atlet itu tidak boleh ada yang terluka, luka sedikitpun akan fatal bila tidak ditangani lebih lanjut�terlebih posisi Bong Yi yang merupakan pitcher andalan team Seoul. Ia bertemu dengan Re Ki saat tengah mengunjungi Geu Re. Mereka saling bertukar pandang tanpa melupakan perselisihan yang membuat jarak keduanya menjadi sangat jauh.



�Ah, sepertinya berada di rumah sakit memang benar-benar sangat berlebihan.� Ungkap Bong Yi saat melintas melewati Re Ki. �Mengapa kau di sini?� tanya Re Ki. �Entahlah aku juga tidak aku.. Kalau bisa aku tidak ingin berada disini dan segera pulang.� Jawab Bong Yi.



Na Jung menunggu-nunggu kedatangan Yoon Jin, satu tahapan dalam mendapatkan hati Re Ki adalah�. Na Jung sudah bisa memperagakan gerakan itu. Dengan gugup ia memperagakannya di hadapan Yoon Jin�seketika Yoon Jin datang. Apa gerakannya sudah benar?�pikir Na Jung. Yoon Jin mengangguk, setidaknya Na Jung bisa melakukan gerakan itu walau hanya bertahan dalam 1 detik. Pfft.


�Yoon Jin-yah jadi bagaimana?� tanya Na Jung. �Yang harus kau lakukan hanyalah menunjukkan gerakan itu dan berbicara seperlunya saja. Juga, minta langsung 300 dollars yang kau butuhkan itu. Jangan lupa untuk menyela setiap ucapan Oppa, jangan biarkan Oppa berbicara banyak. Berikan saja alasan bahwa kau akan menjadi presiden club film�dan aku akan mengirim pesan suara padamu. Jadi kau bisa memanfaakan pesan suara yang ku kirim.� Balas Yoon Jin. Na Jung mengangguk mengerti. 


Re Ki mendapatkan pesan suara dari Na Jung�yang mengatakan bahwa dirinya akan datang ke rumah sakit untuk menemui Re Ki. Na Jung hanya ingin menunjukkan bahwa dirinya sudah bisa memperagakan gaya seorang-wanita-tulen. Tanpa berpikir panjang, setelah mendengarkan suara Na Jung�Re Ki keluar dari rumah sakit. Ia tak ingin Na Jung bertemu dengan Bong Yi, yang harus menemui Na Jung terlebih dahulu adalah dirinya, harus dirinya. Sekuat tenaga, Re Ki mencari-cari Na Jung. 



Na Jung melambaikan tangannya dengan giat. Re Ki tersenyum melihat kedatangan Na Jung. Na Jung memamerkan dirinya�lihat diri Na Jung sudah bisa memperagakan gaya itu�demi Re Ki, agar Re Ki lebih menyukai dirinya. Melihat usaha Na Jung, Re Ki tertawa bahagia. �Oppa, aku sudah bisa melakukan gerakan ini. Mana uang 300 dollarnya?� pinta Na Jung. 


Re Ki tak akan pernah bisa untuk kehilangan Na Jung, kesempatan ini�bila ia tidak bisa menyatakan rasa sukanya pada Na Jung maka Bong Yi mungkin akan menang. Maka dari itu, saat itu juga�tanpa berkata apapun�Re Ki melangkahkan kakinya menyebrangi jalan dan mencium Na Jung.



Ini kejutan besar yang sangat membahagiakan bagi Na Jung, ia menutup matanya dan menggenggam erat baju Re Ki�mengalihkan rasa bahagia yang begitu membludak. Re Ki mengubah gaya berciumannya sebanyak 3 kali. Saat wajahnya menghadap ke arah kanan, kemudian melanjutkan ciumannya dengan menghadapkan ke arah kiri�sampai yang terakhir, Re Ki mencium bibir Na Jung dengan menatap wajah Na Jung. Mereka saling tersenyum. DO NOT CURSE, ELOK! DON�T CURSE! DON�T CURSE! DON�T!



Di ruang inapnya, Geu Re memberitahukan Bong Yi�bahwa Bong Yi mendapatkan sebuah kiriman. Sebuah kardus besar berisi puluhan kaus kaki dengan merek yang berbeda. Bong Yi mengerenyitkan dahinya, bertanya-tanya�siapa yang memberikannya banyak kaus kaki seperti ini.


Setelah berpikir sejenak, ia teringat pada teman satu teamnya yang beberapa waktu lalu berusaha mencelalakakannya. Bong Yi tersenyum manis. LOOK AT OUTDOOR! LOOK BONG YI-GOON! SOMEBODY STOLE YOUR GIRL!!



Bong Yi menelpon sahabatnya, mereka menyatakan permintaan maaf melalui bingkisan kaus kaki tersebut. Bong Yi tersenyum menyadari bahwa masih ada dari mereka yang mempedulikannya. �Mengapa kau mengirimkan banyak sekali kaus kaki? Kalau kau benar-benar ingin meminta maaf datang dan jenguklah aku.� Canda Bong Yi. �Dan ah, apa kau memiliki mentor favorite?� tanya Bong Yi. �Mentor?� jawab teman Bong Yi yang juga sama sekali tidak mengetahui arti dari kata �mentor�. Dengan bangga Bong Yi tersenyum dan ia menjelaskan arti kata mentor�sama seperti cara Na Jung menerangkan kata �mentor� beberapa waktu lalu pada dirinya. Sweet. �Mentor itu adalah seorang guru. Kau pasti punya kan? Kenapa kau memilih pitcher itu sebagai mentor terbaikmu?� tanya Bong Yi lagi. �karena ia memiliki motto hidup yang sangat menakjubkan.� Balas teman Bong Yi. 


Ibu mendapatkan berita sangat mengejutkan. Hae Tae memutuskan diri untuk mendaftarkan dirinya ke dalam wajib militer. Entah keputusan yang datangnya tiba-tiba seperti itu berasal dari mana. Semua orang merasa terkejut�sangat amat terkejut, terlebih orang tua Hae Tae sendiri. Lewat telepon Ibu Hae Tae mengatakan rasa keterkejutannya.


Ayah dan Ibu Hae Tae mengantarkan kepergian Hae Tae. 


Na Jung mendapatkan telepon dari Re Ki. Hubungan mereka berubah seperti layaknya pasangan pada umumnya. Na Jung beberapa kali harus menutupi wajah merahnya karena malu. Hidup Na Jung sedang berbunga-bunga saat ini, dan hidup saya kelabu~ Bong Yi-goon :(


Ayah memfokuskan diri pada interview yang Bong Yi lakukan dengan Sportseoul. Ayah sangat terkesima dengan Bong Yi. Ayah heart Bong Yi so much, he is team Chil Bong Yi. Dalam wawancaranya Bong Yi mengatakan satu motto yang beberapa waktu lalu diucapkan oleh temannya melalui telepon, �Hal apapun belum akan berakhir sampai benar-benar berakhir.�



Seoul 2013
Yoon Jin mendapatkan pesan yang membuatnya marah, sebagai seorang suami yang baik Chun Pyo berusaha membela Yoon Jin. Ia mengucapkan banyak hal yang membuat Yoon Jin berbunga-bunga�ia memuji Yoon Jin dari segala hal. Hingga membuat ke-empat temannya memukuli Chun Pyo yang berlebihan.

Bersambung Sinopsis Reply Me / Answer Me 1994 episode 14


Related Posts:


Previous
Next Post »
Blogger Academia Blog ini terdaftar sebagai Alumni Blogger Academia tahun 2015 dengan Nomor Induk Blogger NIB: 015182166, dan dinyatakan Lulus sebagai salahsatu dari 100 Web/Blog Terbaik Blogger Academia tahun 2015.

Mohon laporkan jika terjadi penyalahgunaan Blog dan atau terdapat pelanggaran terhadap konten/artikel yang terindikasi memuat unsur Pornografi, Perjudian dan Hal-hal berbau Sara.

Hormat kami,

Andi Akbar Muzfa, SH
Ketua Blogger Academia
Pimpinan Advokat dan Konsultan Hukum ABR & Partners