Memahami Tahapan Dalam Ilmu Semantik

Tahap-tahap Perkembangan Pemerolehan Semantik
Clark (1977) secara umum menyimpulkan perkembangan pemerolehan semantik ini kedalam emapt tahap, yaitu :

1. Tahap penyempitan makna kata
Tahap ini berlangsung antara umur satu sampai satu setengah tahun ( 1:0 - 1:6 ). Pada tahap ini kanak- kanak menganggap satu benda tertentu yang dicakup oleh satu makna menjadi nama dari benda itu. Jadi, yang disebut ( meong ) hanyalah kucing yang dipelihara di rumah saja. Begitu juga ( gukguk ) hanyalah anjing yang ada dirumah saja, tidak termasuk yang berada di luar rumah si anak.

2. Tahap Generalisasi berlebihan
Tahap ini berlangsung antara usia satu tahun setengah sampai dua tahun setengah (1:6 - 2:6). Pada tahap ini kanak-kanak mulai menggeneralisasikan makna suatu kata secara berlebihan. Jadi, yang dimaksud dengan anjing atau gukguk dan kucing atau meong adalah semua binatang yang berkaki empat, termasuk kambinh dan kerbau.

3. Tahap medan semantik
Tahap ini berlangsung antara usia dua tahun setengah sampai limatahun ( 2:6 - 5:0 ). Pada tahap ini kanak-kanak mulai mengelompokkan kata-kata yang berkaitan ke dalam satu medansemantik. Pada mulanya proses ini berlangsung jika makna kata-kata yang digeneralisasi secara berlebihan semakin sedikit setelah kata-kata baru untuk benda-benda yang termasuk dalam generalisasi ini dikuasai oleh kanak-kanak.

Umpamanya, kalau pada mualanya kata anjing berlaku untuk semua binatang berkaki empat ; namun, stelah mereka mengenal kata kuda, kambing , dan harimau, maka anjing hanya berlaku untuk anjing saja.

4. Tahap generalisasi
Tahap ini berlangsung setelah kanak-kanak berusia lima tahun. Pada tahap ini kanak-kanak telah mulai mampu mengenal benda-benda yang sama dari sudut persepsi, bahwa benda-benda itu mempunyai fitur-fitur semantic yang sama.

Pengenalan ini semakin sempurna jika kanak-kanak semakin bertanbah usianya. Jadi, ketika berusia antara 5 - 7 tahun mereka telah mampu mengenal yang dimaksud dengan heawan, yaitu semua mahluk yang termasuk hewan.

Dari penjelasan di atas terlihat bahwa kanak-kanak membutuhkan tahap-tahapan dalam memperoleh makna semantik, dan lingkungan sangat membentu kanak-kanak untuk memperoleh makna tersebut, karena dalam proses pemerolehan itu kanak-kanak menggunakan indranya. Jadi, semakin banyak kanak- kanak mengamati lingkungannya akan sangat membantu sekali dalam memperolah makna kata-kata dari suatu konsep.


Semoga Bermanfaat...

Admin : Nurfitriana Ahmad, SS
Web Blog : Blogger Sidrap




Previous
Next Post »