Kajian Retorika Dan Metode Public Speaking Yang Benar

Kajian Retorika meliputi monologika dan dialogika. Monologika yaitu ilmu tentang seni berbicara secara monolog, hanya seorang saja yang berbicara. Yang tergolong monologika diantaranya pidato, kuliah, ceramah, presenter, pembawa acara, master of ceremony (MC), dan sebagainya. 

Dialogika adalah ilmu tentang seni berbicara secara dialog, dua orang atau lebih berbicara atau mengambil bagian dalam satu proses pembicaraan. Bentuk dialog yakni diskusi, tanya jawab, perundingan, percakapan, dan debat. 

Berikut ini disajikan penjelasan mengenai dialogika.
  • Diskusi dalam arti luas adalah memberikan jawaban atas pertanyaan atau pembicaraan serius tentang suatu masalah yang objektif. Orang mengemukakan tentang titik tolak pendapatnya, kemudian menjelaskan alasan dan hubungan antar masalah. Dalam arti sempit, diskusi berarti tukar menukar pikiran yang terjadi di dalam kelompok kecil atau kelompok besar. Diskusi tidak harus menghasilkan keputusan, namun audiens setidaknya memiliki pandangan dan pengetahuan yang lebih jelas mengenai masalah yang didiskusikan.
  • Tanya jawab adalah proses dialog antara orang yang mencari informasi dengan orang yang memberikan informasi.
  • Debat adalah adu argumentasi antar pribadi atau antarkelompok dengan tujuan mencapai kemenangan untuk satu pihak.
PUBLIC SPEAKING
Pada masa sekarang, orientasi orang berbicara sudah bukan pada seni saja, tetapi lebih terfokus sebagai pengetahuan yang harus dipelajari untuk mencapai efektivitas pesan yang maksimal. Retorika sekarang lebih dikenal sebagai public speaking atau orang awam menyebutnya sebagai pidato yang lebih menekankan kemampuan berkomunikasi di depan orang banyak sehingga memperoleh hasil seperti yang diinginkan.

Mengacu pada pendapat DeVito (1994) ada beberapa keuntungan yang dapat diraih seseorang karena mempelajari public speaking ini. Di antara keuntungan itu adalah sebagai berikut.

1. Dapat meningkatkan keahlian dalam bidang akademik dan karir.
Termasuk di dalamnya membantu anda dalam:
  • menerangkan konsep-konsep yang kompleks dengan jelas,
  • meneliti berbagai persoalan yang luas,
  • mendukung argumen dengan semua persuasi yang berarti,
  • memahami motivasi manusia dan mampu menggunakan pandangan anda dengan persuasi,
  • menghadirkan diri anda pada orang lain dengan kepercayaan dan keyakinan diri.
2. Memperbaiki kemampuan komunikasi secara umum.
Public speaking akan mengembangkan dan memperbaiki kemampuan komunikasi anda secara umum dengan membantu anda memperbaiki kemampuan seperti:
  • mengembangkan gaya komunikasi yang lebih efektif,
  • meningkatkan konsep diri dan harga diri,
  • menyesuaikan pesan untuk pendengar yang spesifik,
  • menemukan dan menanggapi umpan balik,
  • mengembangkan daya tarik logika dan emosional,
  • mengembangkan dan mengkomunikasikan kecerdasan anda,
  • meningkatkan kemapuan anda untuk menyampaikan kritik yang membangun,
  • memperbaiki ketrampilan mendengarkan,
  • mengorganisasikan penyampaian pesan dengan jelas dan meyakinkan.
  • Memperbaiki ketrampilan cara berpidato.
3. Meningkatkan kemampuan berbicara di depan publik.
Pembicara bukan dilahirkan, mereka diciptakan. Anda dapat menjadi seorang pembicara melalui instruksi, membuka dengan pembicaraan yang berbeda dan pengalaman yang anda pelajari sendiri sehingga anda menjadi lebih mampu, percaya diri, dan menjadi pembicara publik yang efektif, serta memiliki kemampuan dalam mengkritik.

Studi tentang retorika atau public speaking ini (tidak ada pembedaan yang berarti) adalah bagian inti dari pengembangan seseorang menjadi individu dan pimpinan sosial yang efektif. 

Wuwur menjabarkan keuntungan mempelajari retorika atau public speaking ini sebagai berikut.

a. Meningkatkan kemampuan pribadi dalam hal:
  • rasa tertekan, takut, dan cemas di depan publik dapat dikurangi atau dilenyapkan,
  • rasa pasti terhadap diri dapat dipupuk dan berkembang,
  • kesadaran dan kepercayaan terhadap diri semakin bertambah,
  • dapat mengalami perkembangan dalam hal teknik bersuara,
  • artikulasi dalam mengucapkan kata-kata menjadi lebih jelas,
  • bahasanya dapat memiliki daya persuasi,
  • lewat komunikasi retoris kemampuan pedagogis dan psikologis dapat dibina,
  • kemampuan untuk berbicara secara spontan (improvisasi) dapat dikembangkan,
  • kemampuan untuk memberi motivasi dapat dipertinggi,
  • dapat menjadi lebih trampil dan cekatan dalam mengemukakan dan mempertahankan,
  • dapat memperluas perbendaharaan kata,
  • dapat mengkoordinasi dengan lebih mudah mimik dan gerakgerik selama berbicara,
  • kesediaan untuk mendengarkan orang lain dapat dikembangkan,
  • ketrampilan untuk mengolah artikel dapat dikembangkan.
b. Untuk keberhasilan dan kemudahan pribadi dalam proses berkomunikasi:
  •  terbuka kesempatan dan kemungkinan yang lebih luas untuk mendapat kerja,
  • dapat lebih berhasil dalam usaha-usaha pribadi,
  • lebih mudah mendapat pengakuan dan penghargaan dari orang lain,
  • memperoleh kemungkinan lebih besar untuk mempengaruhi,
  • pengertian terhadap orang lain semakin terbina,
  • dapat terbina sikap batin yang positif terhadap sesama dan dunia sekitar, yang dapat memperbesar sukses dalam hidup dan karyanya.
c. Dalam tugas dan jabatan:
  • orang akan memiliki ketrampilan dan kekuatan dalam mempertahankan pikiran dan pendapat,
  • dapat membina relasi yang menguntungkan dengan organisasi, perusahaan, institusi, atau partai-partai politik,
  • penguasaan yang lebih baik tentang seni membawakan ceramah atau pidato dalam situasi atau kesempatan-kesempatan penting,
  • membantu memperluas orientasi wawasan pribadi,
  • mempertinggi ketrampilan para produsen untuk menjual dan menawarkan hasil produksi,
  • memperluas pengetahuan, khususnya mengenai sumbersumber informasi,
  • memperkecil kemungkinan kesalahan komunikasi yang dapat membawa dampak negatif bagi tugas dan jabatan.
d. Bagi kehidupan pada umumnya:
  • memberi kesempatan dan kemungkinan untuk mengontrol diri,
  • dalam proses komunikasi yang sering, orang dapat menjadi semakin terbuka terhadap diri sendiri dan orang lain,
  • mengaktifkan dan mengembangkan kesanggupan-kesanggupan laten,
  • lewat proses komunikasi retoris dapat terbina sikap obyektif dan toleran.

SIMPULAN
Retorika atau public speaking menjadi sesuatu yang penting untuk dipelajari. Sejarah membuktikan bahwa kemampuan berbicara bisa dipergunakan untuk berbagai keperluan: politis, sosial, maupun psikologis. Perkembangan retorika diawali dari pengembaraan kaum sofis Yunani sebagai ilmu berbicara yang dapat dipelajari dengan penekanan pada seni berbicara. Public speaking menekankan pada efektivitas pesan yang dapat diterima audiens.


Semoga Bermanfaat...

Admin : Sarina Sulistiawati, SS
Web Blog : Dialog Kebenaran




Previous
Next Post »